Warta Xinhua pada Minggu (17/11/2013) menunjukkan kalau para perempuan Turki menghelat demo di tiga kota yakni Istanbul, Ankara, dan Izmir. Pada intinya, para perempuan menentang kebijakan penguasa.
Di Turki, kini, Partai Pembangunan dan Keadilan memimpin pemerintahan. Sementara, unjuk rasa kali ini diselenggarakan oleh Partai Pekerja serta beberapa organisasi perempuan.
Para pengunjuk rasa saat menyalurkan aspirasi mereka membawa slogan menyerukan kebangkitan perempuan. "Kami tidak akan membiarkan pemerintah mewujudkan keinginannya,"kata Sekretaris Jenderal Partai Pekerja Urusan Perempuan Pinar Gul.
Kebijakan pemerintah, menurut para pendemo, bakal berpengaruh pada masa depan Republik Turki berikut sekularismenya. Kelompok pendukung Kemal Ataturk mengatakan kalau parlemen Turki adalah parlemen Republik Turki. "Parlemen Turki bukan parlemen sebuah negara Islam,"kata seorang pemrotes, Sacide Dikkaya di Istanbul.
Selanjutnya, para pemrotes juga mengatakan kalau jilbab bukanlah lambang agama, terkait kebijakan tersebut. Menurut mereka, hal itu adalah petunjuk soal pandangan politik tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.