"Saya siap mundur kecuali partai saya menjadi pemenang pemilu," kata Erdogan yang kini tengah berjuang melawan skandal korupsi yang mengganggu pemerintahannya.
Meski cukup mengguncang, Erdogan tetap yakin skandal itu tidak akan banyak mempengaruhi partainya. Dia mengatakan kampanya-kampanye politik yang disesaki ribuan pendukung menjadi bukti bahwa skandal korupsi itu tidak memiliki pengaruh berarti.
Sejauh ini, Erdogan mengklaim skandal korupsi itu sengaja dimunculkan untuk menyerang pemerintahannya. Dia menuding, Fethullah Gulen, seorang ulama berpengaruh yang kini tinggal dalam pengasingan di AS, merancang penyelidikan suap itu untuk menjatuhkan pemerintah.
Pekan lalu, sebuah rekaman pembicaraan antara Erdogan dan putranya mendiskusikan cara menyingkirkan sejumlah besar uang tersebar ke dunia maya.
Rekaman itu diklaim diperoleh pada 17 Desember 2013, di hari yang sama saat investigasi korupsi yang dilakukan polisi menjerat sejumlah orang dekat Erdogan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.