Sekutu ulama Fethullah Gulen yang mengasingkan diri ke AS di tubuh kepolisian dan lembaga kehakiman ternyata telah lama menyadap pembicaraan telepon Erdogan, para politisi dan pebisnis negeri itu selama tiga tahun terakhir.
Kabar kontroversial ini disampaikan harian Yenisafak dan Star, dua harian yang dikenal pro-pemerintah.
Kedua harian ini mengklaim sejumlah dokumen rahasia mengungkap penyadapan itu diketahui para jaksa baru yang ditunjuk pemerintah setelah "pembersihan" massal para perwira polisi dan jaksa terkait penyelidikan dugaan korupsi akhir tahun lalu.
Harian Star mengabarkan, para pendukung Fethullah Gulen telah menyadap lebih dari 7.000 sambungan telepon, termasuk telepon di markas oposisi Partai Rakyat Republik, sejak 2011 sebagai upaya untuk menutupi sebuah plot terorisme.
Menteri Energi Taner Yildiz mengatakan dirinya juga menjadi korban penyadapan dan menegaskan masalah ini adalah masalah bersama bukan hanya milik partai penguasa.
Kabar penyadapan ini muncul di saat parlemen sedang membahas undang-undang baru untuk memperbesar wewenang badan intelijen, termasuk wewenang mengawasi warga Turki di dalam dan luar negeri tanpa perlu meminta perintah pengadilan.