WASHINGTON,KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump tersinggung atas pernyataan Perdana Menteri Denmark, Metter Frederiksen, yang menolak untuk menjual Greenland ke AS.
Trump mengatakan kepada para wartawan di luar gedung putih, Rabu (21/8/2019), bahwa Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, telah melakukan hal yang tak sopan.
"Yang harus dia lakukan adalah mengatakan, 'tidak, kami lebih suka tidak melakukan itu' atau 'kami lebih suka tidak membicarakannya'," ujar Trump kepada para wartawan.
Menurutnya, apa yang dikatakan Perdana Menteri Denmark merupakan hal yang tak sopan karena ia berbicara dengan Amerika Serikat bukan dengan dirinya.
Pria 73 tahun itu pun menganggap pernyataan Frederiksen benar-benar tak pantas dan tidak menyenangkan.
"Dia tidak berbicara kepada saya. Dia berbicara ke Amerika Serikat. Anda tidak berbicara dengan Amerika Serikat dengan cara itu," ucapnya.
Baca juga: Trump Batal Berkunjung karena Greenland, PM Denmark Marah
Sebelumnya pada hari Rabu (21/8/2019), Frederiksen menegaskan Greenland tidak dapat dibeli.
Ia menganggap pernyataan Trump untuk membeli Greenland hanyalah lelucon April Mop.
"Ini konyol. Ini pasti lelucon April Mop," kata Frederiksen.
Rencananya, Trump akan melakukan kunjungan ke Denmark pada tanggal 2-3 September.
Perjalanan kenegaraan tersebut akan dimulai pada awal Agustus, termasuk kunjungan ke Polandia untuk memperingati 80 tahun dimulainya Perang Dunia II.
Namun Trump membatalkan agenda kunjungan ke Denmark karena PM Denmark Mette Frederiksen menyebut ide membeli Greenland "konyol".
Entah apa yang membuat Trump tertarik untuk membeli Greenland. Namun, ada banyak anggapan bermunculan mengenai hal tersebut.
Baca juga: Saat Trump Disebut Kedatangan Tuhan yang Kedua bagi Yahudi Israel
Kemungkinan besar Trump tertarik membeli Greenland karena sumber daya alamnya yang melimpah seperti batu bara, seng, tembaga, dan bijih besi.
Namun, Greenland bukan tanpa masalah. Wilayah itu tercatat memiliki sejumlah masalah sosial seperti tingkat bunuh diri, alkoholisme, dan pengangguran.
Wilayah itu sangat tergantung pada Denmark yang menanggung dua pertiga anggaran Greendland. Pejabat Greenland dan Denmark menolak permintaan Trump.
"Greenland tidak untuk dijual, tetapi Greenland terbuka untuk perdagangan dan kerjasama dengan negara-negara lain, termasuk AS," kata perdana menteri wilayah itu, Kim Kielsen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.