Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Trump Disebut "Kedatangan Tuhan yang Kedua" bagi Yahudi Israel

Kompas.com - 22/08/2019, 15:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengunggah sebuah kalimat di mana dia disebut sebagai "kedatangan Tuhan yang kedua" oleh Yahudi di Israel.

Presiden 73 tahun itu mengunggah sebuah kalimat dari Wayne Allyn Root, pembawa acara program Newsmax, yang memuat kalimat pujian tentangnya, di Twitter.

Baca juga: Presiden Israel: Warga Yahudi di Jerman Tak Aman

Dalam kalimat Root dikutip Sky News Rabu (21/8/2019), Trump disebut sebagai merupakan presiden terhebat bagi Yahudi dan Israel dalam sejarah dunia.

"Warga Yahudi di sana mencintainya seperti dia Raja Israel. Seakan dia merupakan kedatangan Tuhan yang kedua. Namun Yahudi di AS tak mengenal dan mencintainya," terang Root.

Root mengatakan ketidaksukaan yang diterima Trump di negaranya sendiri tidak akan menjadi masalah selama dia bisa memimpin bagi seluruh ras dan golongan.

Menyusul serangkaian twit mulai dari ekonomi AS, pengumuman pembatalan kunjungan ke Denmark, serta serangan terhadap media yang dia sebut "Fake News", Trump membahas perang dagang dengan China.

"Seseorang harus melakukannya," kata Trump kepada awak media sebelum mendongak ke langit. "Saya adalah orang yang terpilih. Jadi, saya mengambil sikap ke China," katanya.

Presiden 73 tahun itu berargumen bahwa dia memutuskan untuk melakukan perang dagang dengan Beijing. "Dan Anda tahu yang terjadi? Kita menang," lanjutnya.

Komentar Trump tak pelak menuai kritikan di media sosial di mana presiden ke-45 dalam sejarah AS itu mempunyai "God's Complex" atau "Messiah Complex".

Root merupakan salah satu pendukung setia Trump, dan dituding menyebarkan teori konspirasi. Salah satunya menyebut mantan Presiden Barack Obama tidak lahir di AS.

Kemudian dia dengan salah menyatakan bahwa penembakan massal di Las Vegas, yang dilakukan pelaku berkulit putih, adalah "serangan teror terkoordinasi dari Muslim".

Pada Mei 2017, Root menganggap pengeboman di Manchester Arena, Inggris, adalah seruan bagi penyanyi Ariana Grande supaya "bangun", dan mengubah "ketidaktahuan liberalnya".

Lebih lanjut pada awal pekan ini, Trump mengatakan bahwa masyarakat Yahudi yang memutuskan memberikan suara bagi oposisi Demokrat "tidak setia" kepada Israel.

Petinggi Demokrat Chuck Schumer kemudian menanggapi dengan berujar apa yang diucapkan presiden dari Partai Republik itu sudah menebarkan anti-Semit.

Baca juga: Penembakan Rumah Ibadah Yahudi di AS, 1 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com