BERLIN, KOMPAS.com - Amerika Serikat meminta kepada pemerintah Jerman untuk mengirimkan pasukan ke Suriah utara sebagai pengganti tentara AS.
"Kami ingin pasukan darat dari Jerman untuk menggantikan sebagian tentara AS sebagai bagian dari koaisi anti-ISIS," kata perwakilan khusus AS di Suriah, James Jeffrey kepada surat kabar Jerman, Welt am Sonntag.
Jeffrey menambahkan, tentara AS tidak harus diminta untuk terlibat secara langsung dalam pertempuran melawan kelompok teroris ISIS.
Dia pun menekankan bahwa negaranya mengharapkan akan dapat mendapat jawaban dari Berlin pada bulan ini.
Baca juga: Jerman Mulai Pulangkan Anak-anak dari Anggota Asing ISIS yang Ditahan di Irak
Diterangkan Jeffrey, pasukan Jerman akan membantu dalam "menjaga stabilitas di Suriah utara" serta "meningkatkan kehadiran internasional yang diperlukan untuk mengamankan dukungan udara, untuk logistik, pelatihan, dan bantuan teknis".
"Kami mengharapkan sukarelawan yang ingin ambil bagian di sini (Suriah) di antara mitra koalisi lainnya," ujar pejabat AS itu, dikutip Middle East Monitor.
Perwakilan khusus AS itu berada di Berlin pada Jumat (5/7/2019), dalam kunjungan resmi untuk meminta dukungan militer dan keuangan dari pemerintah Jerman di Suriah.
Pada Desember tahun lalu, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan kemenangan atas ISIS di Suriah dan mengumumkan bakal menarik seluruh 2.000 tentara AS yang masih berada di negara itu.
Namun, sejumlah kecil pasukan diharapkan untuk tetap berada di Suriah timur laut, daerah yang tidak dikendalikan oleh rezim pemerintahan Bashar al-Assad.
Baca juga: Spanyol Bakal Gabung Proyek Pengembangan Jet Tempur Perancis dan Jerman
Permintaan AS itu datang setelah Trum berulang kali mendesak kepada Jerman untuk meningkatkan pengeluarannya dalam sektor pertahanan dan menambah kontribusi Berlin pada anggaran NATO.
Namun permintaan Washington itu disebut kemungkinan akan mendapat perlawananan dari koalisi Kanselir Jerman Angela Merkel, yang dijuluki "Demokrat Sosial".
Suriah baru mulai bangkit dari konflik yang menghancurkan, yang terjadi sejak awal 2011, ketika rezim pemerintah Bashar al-Assad menindak pada demonstran dengan cara yang tidak terduga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.