Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Yahudi di Jerman Diperingatkan agar Tak Pakai Topi Kipah

Kompas.com - 25/05/2019, 19:24 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Komisioner pemerintah Jerman anti-Semitisme memperingatkan warga Yahudi tentang potensi memakai topi tradisional, kipah, karena meningkatnya serangan anti-Yahudi.

"Saya tidak bisa menyarankan orang Yahudi mengenakan kipah di mana pun sepanjang waktu di Jerman," ujar Komisioner Felix Klein, seperti dikutip AFP, Sabtu (25/5/2019).

Kipah merupakan topi berbentuk setengah bola atau piring yang biasanya dipakai pria Yahudi.

Baca juga: Penembakan Rumah Ibadah Yahudi di AS, 1 Orang Tewas

Klein mengatakan, sejumlah faktor berada di balik meningkatnya insiden anti-Semitisme.

"Internet dan media sosial telah berkontribusi besar dalam hal ini," katanya.

Dia mendesak polisi, guru, dan pengacara untuk lebuh terlatih mengenali perilaku yang tidak dapat diterima dan apa yang boleh dilakukan.

Datangnya partai sayap kanan AfD di Jerman juga berkontribus pada perubahan situasi, seperti kedatangan lebih dari 1 juta pencari suaka yang banyak berasal dari Suriah, Afghanistan, dan Irak.

Klein menilai, sayap kanan merupakan penyebab sebagian besar kejahatan anti-Semit.

Selain itu, beberapa umat Islam yang terpengaruh tontonan televisi mengenai citra mengerikan Yahudi Israel dan Yahudi juga turut berkontribusi.

Komentarnya muncul beberapa pekan setelah pakar hukum Berlin menilai tindakan anti-Semitisme masih tetap mengakar di masyarakat Jerman.

"Anti-Semitisme selalu ada di sini. Tapi baru-baru ini, hal itu kembali menjadi lebih keras, lebih agresif, dan mencolok," ujar pakar hukum anti-Semitisme, Claudia Vanoni.

Vanoni mengatakan platform online memungkinkan orang untuk mengekspresikan pandangan ekstremis tanpa hambatan.

Baca juga: Macron Janji Menindak Keras Gerakan Kebencian terhadap Yahudi

Warga yang bersembunyi di balik layar tersebut yang mendorong kenaikan kasus anti-Semitisme.

Kementerian Dalam Negeri mencatat, kejahatan semacam itu naik 20 persen di Jerman pada tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com