Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

96 Nisan Makam Yahudi di Perancis Dinodai Simbol Swastika

Kompas.com - 20/02/2019, 09:04 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,Sky News

STRASBOURG, KOMPAS.com - Sekitar 96 nisan makam dinodai oleh simbol swastika dan slogan anti-semit di pemakaman Yahudi di Quatzenheim, dekat Strasbourg, Perancis.

Coretan tersebut ditemukan pada Selasa (19/2/2019) pagi, beberapa jam sebelum rencana demonstrasi nasional melawan peningkatan serangan anti-semit.

Diwartakan Sky News, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengunjungi pemakaman tersebut, berjalan melalui sebuah gerbang yang juga dinodai simbol swastika.

Baca juga: Kenakan Kaus Berlogo Swastika, Anggota Idol Group Thailand Dikecam

Kemudian, dia terlihat memberikan penghormatan di salah satu kuburan. Pria berusia 41 tahun itu menyapa anggota komunitas Yahudi dan para pejabat lokal.

"Penting bagi saya berada di sini bersama Anda hari ini," katanya.

Dikutip dari kantor berita AFP, pemakaman di dekat perbatasan Jerman itu dicoret dengan lambang swastika berwarna biru dan kuning.

Sementara itu, pada makam lain terdapat tulisan "Elsassisches Schwarzen Wolfe" ("Black Alsatian Wolves), sebuah kelompok separatis yang memiliki hubungan dengan neo-Nazi pada 1970-an.

"Kami akan bertindak, kami akan mengesahkan undang-undang, kami akan menghukum," ujarnya.

"Mereka yang melakukan ini tidak layak bagi negara," imbuhnya.

Macron menempatkan mawar putih di atas batu nisan untuk menghormati orang-orang Yahudi yang dideportasi ke Jerman selama Perang Dunia II.

Insiden ini merupakan kasus penodaan kedua di wilayah tersebut. Pada Desember 2018, hampir 40 makam dan monumen korban Holocaust diruak di Herrlisheim, sekitar 30 menit perjalanan dari Quatzenheim.

Baca juga: Logo Mirip Swastika, Salon Rambut di Taiwan Tuai Keluhan

Sementara itu, ribuan orang turun ke jalan dengan membawa spanduk bertuliskan "Cukup", untuk memprotes serangkaian serangan anti-semit.

Gerakan anti-semitisme memiliki sejarah panjang di Perancis, dengan perpecahan pada akhir abad ke-19 oleh kasus Alfred Dreyfus, seorang kapten tentara Yahudi yang keliru dihukum karena pengkhianatan.

Selama PD II, pemerintah Perancis rezim Vichy berkolaborasi dengan Jerman untuk mendeportasi orang Yahudi ke kamp kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com