Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Sebut Keberadaan Militernya di Venezuela Bikin Rencana AS Gagal

Kompas.com - 01/04/2019, 12:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia membela keberadaan militer mereka di Venezuela di tengah peringatan yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS).

Pada dua pekan lalu, beredar foto-foto di mana 100 pasukan Rusia beserta 35 ton peralatan militer tiba dengan dua pesawat di bandara dekat Caracas.

Baca juga: AS Desak Militer Venezuela Lindungi Warga dari Pasukan Rusia

Pengerahkan pasukan itu merupakan sinyal dukungan kepada Presiden Nicolas Maduro yang terus menghadapi desakan mundur buntut krisis ekonomi yang terjadi.

Presiden AS Donald Trump menyerukan Rusia agar keluar dari Venezuela, seraya menambahkan seluruh opsi dipertimbangkan untuk memastikan Kremlin benar-benar keluar.

Sementara Utusan Khusus AS untuk Venezuela Elliot Abrams mengatakan Rusia "bakal membayarnya" karena sudah membantu rezim Maduro.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova melalui keterangan tertulis Sabtu pekan lalu (30/3/2019) menyebut militer mereka membuat AS gugup.

"Tentu saja kami mengerti apa yang membuat mereka gugup. Rencana pergantian kekuasaan yang mereka lakukan gagal," kata Zakharova dikutip Newsweek Minggu (31/3/2019).

Dia berkata, dengan kepercayaan diri AS berusaha mengangkat sosok yang tak dipilih rakyat dan melakukan manuver di bidang diplomatik.

AS dan sekutunya mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido setelah dia mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara pada Januari lalu.

Rusia dan China merupakan kekuatan dunia yang tetap menyokong Maduro, dan meningkatkan dukungannya di tengah desakan penerus Hugo Chavez itu untuk mundur.

Zakharova melanjutkan, jika Washington menginginkan mereka keluar dari Venezuela, dia mempertanyakan keberadaan instruktur militer AS di negara tetangga Kolombia.

"Mengapa juga mereka meminta Brasil bergabung dengan NATO, bertolak belakang dengan namanya sebagai organisasi Atlantik Utara?" tanya Zakharova.

Trump Jumat (30/3/2019) menyampaikan dia bakal berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping untuk membahas situasi di Venezuela.

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebagaimana dikutip Tass mengaku mereka belum menerima telepon dari Trump kepada Putin.

Baca juga: Rezim Maduro Larang Pemimpin Oposisi Venezuela Jadi Pejabat Publik Selama 15 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com