Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venezuela Mati Lampu, Maduro Salahkan Sniper dan Minta Rakyat Berdoa

Kompas.com - 29/03/2019, 08:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut pemadaman listrik yang kembali terjadi merupakan serangan penembak runduk (sniper).

Karena itu dalam wawancara via telepon sebagaimana dilaporkan The Guardian Kamis (28/3/2019), Maduro pun meminta rakyatnya untuk berdoa.

Baca juga: Rezim Maduro Larang Pemimpin Oposisi Venezuela Jadi Pejabat Publik Selama 15 Tahun

Presiden yang berkuasa sejak 2013 itu mengatakan, serangan ke fasilitas energi Venezuela dilakukan sniper dari kelompok tentara bayaran yang hendak menggulingkannya.

Dia menuduh serangan itu hanya bisa dilakukan oleh negara Amerika Utara yang disebutnya mempunyai kebencian, kebencian, dan pikiran sesat terhadapnya.

"Ini jelas-jelas adalah sebuah perang. Sejak mereka tahu mereka tidak bisa menginvasi negara ini, yang bisa mereka lakukan hanya merusak, merusak, dan merusak," paparnya.

Namun paa pakar menjelaskan mati lampu yang kembali terjadi pada pekan ini merupakan imbas dari korupsi, mismanajemen, dan tidak adanya investasi cukup dari rezim Maduro.

Pengganti mendiang Hugo Chavez itu lalu menuding para sniper itu dikerahkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin oposisi Juan Guaido.

"Ini adalah bombardir yang dilakukan musuh. Anda bisa meyakini Donald Trump terlibat dalam hal ini. Dia terobsesi dengan Venezuela," kecamnya.

Dalam wawancara telepon yang tidak bisa disaksikan sebagian besar rakyat Venezuela bertujuan menunjukkan bahwa dia bisa menangani situasi yang terjadi.

Maduro menyebut dia bukanlah pengecut dan lemah. Dia menyatakan tidak akan mundur dari posisinya, dan mengaku tidak tidur sejak mati lampu terjadi.

Meski begitu, dia mengakui kerusakan cukup parah terjadi di pembangkit listrik nasional, dan meminta seluruh rakyat untuk bersatu dan berdoa.

Pakar energi Jose Aguilar langsung menyanggah klaim Maduro tersebut dengan memperingatkan pemadaman listrik bakal sering terjadi.

"Kondisi ini bakal terus terjadi. Karena saya rasa akan lebih banyak gardu yang terbakar," ujar Aguilar yang menambahkan, beban bakal semakin bertambah sembari perbaikan dilancarkan.

Baca juga: Venezuela Mati Lampu, Maduro Salahkan Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com