PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia meminta kepada seluruh rakyatnya untuk menunda rencana perjalanan yang tidak mendesak ke kawasan yang berpotensi berbahaya di India dan Pakistan, menyusul meningkatnya ketegangan yang terjadi antara kedua negara.
"Memperhatikan beratnya masalah yang terjadi, Kementerian Luar Negeri ingin memberi tahu warga Malaysia untuk menunda rencana perjalanan yang tidak terlalu mendesak, terutama ke daerah-daerah yang terkena dampak langsung," ujar pernyataan kementerian, dikutip Channel News Asia, Rabu (27/2/2019).
Ketegangan antara India dengan Pakistan di wilayah Kashmir yang disengketakan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, yang dipicu saling tuduh dari New Delhi dan Islamabad tentang jet tempur yang melanggar batas gencatan senjata.
Kedua negara bahkan telah memerintah serangan udara pada dua hari terakhir, sementara pasukan darat saling bertukar tembakan di berbagai lokasi.
Baca juga: Militer Pakistan: Kami Tak Ingin Berperang Melawan India
Wilayah udara Pakistan telah ditutup pada Rabu (26/2/2019), membuat seluruh penerbangan internasional maupun domestik dari bandara-bandara utama, termasuk Karachi, Peshawar, dan Lahore, ditangguhkan.
Sementara itu di India, sebanyak lima bandara juga ditutup dan sejumlah penerbangan telah dibatalkan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan mendorong India dan Pakistan untuk menahan diri dari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan dan kembali mencari penyelesaian melalui dialog dan negosiasi.
"Seperti banyak negara lainnya, Malaysia bertujuan untuk menciptakan tatanan internasional yang damai dan stabil," tambah pernyataan kementerian.
Sementara bagi warga Malaysia yang berada di New Delhi maupun Islamabad dapat menghubungi Komisi Tinggi Malaysia di kota masing-masing.
Komisi Tinggi Malaysia saat ini masih terus memantau situasi antara India dan Pakistan, serta akan terus melakukan kontak dengan pihak berwenang di kedua negara itu untuk mendapat kabar terkini.
Baca juga: Pakistan Bersedia Bebaskan Pilot Tempur India, Ini Syaratnya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.