PENTAGON, KOMPAS.com - Seorang narapidana di Teluk Guantanamo yang dinyatakan bersalah membantu merencanakan penyerangan kapal minyak Perancis pada 2012 telah dipindahkan ke Arab Saudi.
Demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan alias Pentagon pada Rabu (2/5/2018) yang sekaligus langkah pertama pemerintahan presiden Donald Trump untuk memindahkan seorang narapidana dari penjara militer.
"Kementerian pertahanan mengumumkan pada hari ini, pemindahan dari Ahmed Mohammed ahmed Haza al-Darbi dari fasilitas penahanan di Teluk Guantanami ke pemerintahan kerajaan Arab Saudi," tulis pernyataan Pentagon.
Baca juga : Trump Buka Penjara Guantanamo, Mungkinkan untuk Tahan Anggota ISIS?
Pada Februari 2014, Darbi mengakui telah merencanakan, membantu dan mendukung serangan terhadap MV Limburg.
Serangan itu menewaskan seorang pelaut Bulgaria, melukai puluhan lainnya dan menyebabkan tumpahan minyak besar di Teluk Aden.
Sebagai dari pembelaannya, Darbi memberikan bukti terhadap tahanan Saudi Guantanamo lainnya, Abd al-Rahim al-Nashiri, yang menghadapi hukuman mati atas tuduhan mendalangi serangan MV Limburg dan USS Cole di Yaman yang menewaskan 17 mati pada 2000.
Darbi dijatuhi hukuman penjara selama 13 tahun, yang dihitung sejak 2014.
Baca juga : Napi Al Qaeda Ini Hidup Bak Raja di Penjara Guantanamo
Dia harus menjalani empat tahun penjara di Guantanamo. Selanjutnya, dia bisa menghabiskan sisa masa hukumanya di pusat rehabilitasi di Riyadh, Arab Saudi.
Jumlah narapidana yang tersisa di Guantanamo sekarang menjadi 40 tahanan.
Namun, Trump berencana untuk mengirim lebih banyak tahanan ke penjara, yang terletak di pangkalan Angkatan Laut AS di ujung tenggara Kuba tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.