WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan penjara Guantanamo di Kuba tetap dibuka, menandai dimulainya babak baru bagi penjara paling kejam di dunia.
Dalam pidato kenegaraan pertamanya di Kongres atau State of Union, Trump juga menggarisbawahi masalah penahanan anggota kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Trump menandatangani perintah eksekutif pada Selasa (30/1/2018) malam yang membalikkan kebijakan pendahulunya, Barack Obama, pada 2009, dan dianggap telah gagal.
Perintah Trump mengindikasikan kemungkinan penjara tersebut dibutuhkan untuk memenjarakan pejuang ISIS, ratusan orang yang telah ditangkap oleh Pasukan Demokratis Suriah (SDF), yang didukung oleh AS.
Baca juga : Pemirsa TV Pidato Kenegaraan Pertama Trump Menurun Dibanding Obama
"Saya meminta Kongres untuk menjamin bahwa pertempuran melawan ISIS dan Al Qaeda, kami terus memiliki semua kekuatan yang diperlukan untuk menahan teroris di manapun kita mengejar mereka, di manapun kita menemukan mereka, sekarang giliran Teluk Guantanamo," ujarnya.
Di bawah pemerintahan George W Bush, militer AS membangun penjara di Kuba sebelah tenggara, menyusul invasi koalisi AS di Afganistan pada 2001.
Sekitar 780 orang telah ditahan di Guantanamo, kebanyakan dari mereka terkait dengan Al Qaeda dan Taliban.
Pejabat militer AS secara terbuka membahas nasib pejuang ISIS yang ditahan, terutama pejuang asing yang ditahan SDF dan koalisi AS lainnya di Suriah utara.
Baca juga : Balas Pidato Trump, Korea Utara Sebut AS sebagai Pelanggar HAM
Wakil kepala staf gabungan, Jenderal Paul Selva mengatakan, ada ratusan anggota ISIS yang ditahan. Militer AS khawatir mereka yang ditahan secara massal bisa menjadi lebih radikal lagi.
AS sangat mengingat pengalaman pahit dari perang Irak. Saat itu, militer AS menahan ratusan tahanan, termasuk Abu Bakr Al Baghdadi, di perbatasan Kuwait.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.