BRUSSELS, KOMPAS.com - Sebanyak hampir 1.000 orang wanita pengantin ISIS dikhawatirkan bakal kembali ke negara-negara barat, menyusul keruntuhan kekhalifahan di Irak dan Suriah.
Pemerintah Belgia mencemaskan sisa-sisa anggota kelompok teroris ISIS yang semakin terdesak akan mendorong perempuan dan anak-anak mereka melarikan diri dari Timur Tengah dan pindah ke barat, membawa serta bahaya teror bersama mereka.
Laporan oleh Badan Perbatasan Uni Eropa, Frontex, memperingatkan ancaman tersebut berkembang dan sulit untuk menilai ancaman jangka panjang dari para istri dan anak-anak yatim ISIS tersebut.
Kecemasan ini timbul di tengah ketakutan akan perempuan-perempuan yang terlihat mencoba berperan lebih aktif setelah munculnya ISIS.
Baca juga: Wanita Yazidi yang Jadi Budak Seks ISIS Beberkan Kisahnya
Peran anggota perempuan bahkan telah tampak dalam rencana penyerangan katedral Notre Dame pada September 2016, juga semakin banyaknya anggota berpangkat tinggi dari perempuan Inggris yang melarikan diri ke Suriah untuk menikah dengan anggota ISIS.
"Kami memperkirakan sekitar 30 persen dari 5.000 anggota teroris asing yang tinggal di Eropa dan pergi ke Suriah, Irak maupun Libya, telah kembali."
"Dan tantangan yang ada bakal semakin rumit dengan adanya tambahan ratusan pengantin dan anak-anak ini," kata Frontex dalam pernyataannya, dilansir Daily Mail.
"Ada hampir 1.000 perempuan Eropa yang bergabung dengan kelompok ekstremis di Timur Tengah, terutama ISIS. Belum lagi dengan anak-anak yang turut dibawa serta, atau yang lahir di wilayah yang sama," tambah pernyataan tersebut.
Pada 2017, seorang anggota perempuan asal Inggris yang dikenal dengan nama 'Janda Putih' telah terbunuh dalam sebuah serangan pesawat tak berawak AS saat mencoba melarikan diri dari Raqqa.
Baca juga: Tolak Berdiri untuk Hakim Saat Sidang, Istri Perekrut ISIS Diadili
Mantan direktur kontra-terorisme MI6, Richard Barrett, menyampaikan pada Oktober, sejak awal 2017 hingga Mei, anggota perempuan terlibat hampir di seperempat dari total rencana teror di Eropa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.