Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Yazidi yang Jadi Budak Seks ISIS Beberkan Kisahnya

Kompas.com - 23/02/2018, 15:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com — Farida Abbas Khalaf awalnya merupakan mahasiswa biasa di Irak. Namun, hidupnya berubah pada 2014.

Kepada Daily Mirror, Kamis (22/2/2018), Khalaf bercerita, ketika itu kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang desanya.

Adapun Khalaf adalah perempuan Yazidi. Sebuah etnis yang merupakan minoritas di Irak dengan estimasi jumlah 100.000 orang.

Setiap laki-laki yang ada di desa Khalaf dibunuh. Sementara dia serta para perempuan lainnya ditawan dan dibawa ke Raqqa yang merupakan ibu kota ISIS di Suriah.

Selama empat bulan berikutnya, dunia Khalaf seakan runtuh setelah dia menjadi tawanan anggota ISIS.

Baca juga: Dijual, Perempuan Rohingya Jadi Budak Seks di Bangladesh

Setiap hari, Khalaf tidak sekadar disiksa dan disuruh untuk melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga, seperti memasak dan mencuci pakaian anggota ISIS.

Dia juga menjadi budak seks kelompok radikal tersebut. "Setiap kali diperkosa, mereka juga menyiksa saya," kenang Khalaf.

Bahkan, Khalaf mengaku pernah dipaksa melihat seorang bocah perempuan berusia delapan tahun diperkosa.

Selama dua bulan pertama, Khalaf menerima perlakuan tidak manusiawi yang membuatnya terluka dan kesulitan untuk berjalan.

Penderitaannya tidak berhenti sampai di situ. Dia juga pernah dijual dari anggota ke anggota ISIS lainnya.

Khalaf mengaku, dia berusaha menjaga agar mentalnya tidak terganggu dengan mengingat sang ayah yang telah tiada.

Ayah Khalaf sering berkata kepadanya bahwa dia adalah perempuan yang kuat dan pemberani.

"Saya merasa ayah selalu bersama saya ketika memikirkan setiap ucapannya," ujar Khalaf.

Selain itu, penyiksaan dan pemerkosaan bocah delapan tahun di depan matanya makin membuatnya kuat untuk bertahan menghadapi berbagai siksaan tersebut.

Baca juga: Bagi ISIS, Perempuan Yazidi adalah Barang Dagangan dan Budak Seks

Kesempatan kabur terbuka ketika salah satu petinggi ISIS mengancam bakal membunuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com