Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2018, 11:09 WIB


SYDNEY, KOMPAS.com - Sidang untuk istri perekrut anggota kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di New South Wales, Australia, telah digelar pada Selasa (9/2/2018).

Moutiaa El-Zahed (49) didakwa atas tindakan menolak berdiri untuk hakim dalam persidangan. Para saksi mengatakan, mereka melihat perempuan tersebut tetap duduk dan tidak berdiri.

Dia dituduh tidak mematuhi peraturan pengadilan dan tidak bangkit berdiri saat hakim Audrey Balla, masuk dan meninggalkan ruang sidang selama persidangan perdata pada November dan Desember 2016.

Secara total, dia menghadapi 9 tuduhan atas tuduhan perilaku tidak sopan di pengadilan, sebuah pelanggaran yang diberlakukan di negara bagian Australia itu sejak 2016.

Pada sidang kemarin, Moutiaa berdiri saat hakim Carolyn Huntsman masuk ke ruang sidang, di Pengadilan Negeri Downing Centre.

Baca juga : 12 Janda ISIS Diadili di Irak, Satu Dijatuhi Hukuman Mati

Jaksa penuntut David Kell menunjukkan, gambar kamera pengawas dari dalam ruang Pengadilan Negeri selama persidangan perdata. Dia mengatakan, orang yang mengenakan niqab hitam dengan hanya mata yang terlihat adalah Moutiaa.

Tiga pengacara yang menjadi saksi mengatakan, mereka melihat Moutiaa tidak berdiri saat pengumuman "semua diharap berdiri" dikeluarkan oleh petugas pengadilan.

"Saya melihat perempuan dengan niqab hitam itu tidak berdiri, saat Yang Mulia masuk ke ruang sidang, setidaknya pada dua kesempatan," kata pengacara Helen Maamary dalam persidangan.

Pengacara Lynley Trethaway dan Aleesha Nathan juga mengonfirmasi ke pengadilan, mereka memperhatikan Moutiaa tidak berdiri.

Baca juga : Anggota ISIS Serang Gereja di Rusia, 5 Jemaat Tewas

Meski demikian, ketiganya mengakui, Moutiaa tidak menghalangi, mengganggu, atau mengancam persidangan.

Persidangan harus ditunda sebentar ketika seorang pria yang diduga mengancam Moutiaa memasuki ruangan selama persidangan. Sidang akan berlanjut pada Rabu (21/2/2018).

Moutiaa merupakan istri dari perekrut kelompok ISIS, Hamdi Alqudsi, yang tengah menjalani hukuman 6 tahun penjara karena membantu pemuda Australia melakukan perjalanan ke Suriah untuk ikut bertempur di negara itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com