PARIS, KOMPAS.com - Pemerintah Perancis tetap akan mengeksekusi kebijakan peningkatan populasi serigala hingga tumbuh 40 persen, kendati mendapat tekanan dari petani di daerah pegunungan.
Para petani khawatir, pertumbuhan populasi serigala dapat mengancam ternak-ternak mereka.
Kebijakan baru yang disetujui oleh Presiden Emmanuel Macron tersbeut akan memungkinkan peningkatan jumlah serigala menjadi 500 ekor pada 2023.
Saat ini, populasi serigala di Perancis diperkirakan berjumlah 360 ekor.
Setelah dibasmi oleh pemburu pada 1930-an, serigala kembali ke Perancis dari Italia pada 1990-an. Sebelumnya, Italia merupakan rumah bagi sekitar 2.000 ekor serigala, kemudian hewan-hewan iru menyebar ke Swiss dan Jerman.
Baca juga : Anjing dan Serigala, Mana yang Lebih Pandai Bekerja Sama?
Dilansir dari AFP, Senin (19/2/2018), regenerasi populasi serigala memicu protes dari kalangan petani di pegunungan Alpen dan Pirenia.
Mereka mengeluhkan serangan serigala yang kerap membunuh ternak sehingga menyebabkan kerugian besar.
Untuk merespons kecaman dari petani, pemerintah mengizinkan pemburu untuk membunuh 10 persen populasi serigala setiap tahunnya.
Tingkap perburuan akan meningkat menjadi 12 persen setiap tahun, jika serangan serigala terhadap ternak terus bertambah.
"Kami menempatkan pihak pemangku kepentingan terpecaya dan anggota parlemen setempat untuk menenangkan perdebatan," kata kementerian pertanian dan kementerian lingkungan Perancis dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Berselisih karena Antre Makanan, Imigran di Perancis Terlibat Tawuran
Strategi peningkatan populasi serigala yang tertuang dalam 100 halaman itu juga mencakup kemungkinan pemilik ternak untuk mengajukan dana guna melindungi hewan mereka.
Serigala membutuhkan makan sekitar 2 hingga 4 kg daging dalam sehari. Predator itu juga kerap disalahkan sebagai pelaku serangan pada ternak yang terus meningkat di daerah pegunungan.
Sebanyak 10.000 ekor domba mati di wilayah pegunungan Alpen pada 2016. Namun, serigala terpantau juga memakan rusa dan babi hutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.