Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pakistan Marah, Tuntut Dalang Bom Lahore Digantung di Muka Umum

Kompas.com - 25/07/2017, 16:21 WIB

LAHORE, KOMPAS.com - Kemarahan warga Pakistan merebak, saat melihat saudara-saudara mereka menjadi korban kekejian serangan bom yang meledak di sebuah pasar di Kota Lahore, Senin kemarin.

Berdasarkan data terakhir, ledakan dahsyat itu merenggut 26 nyawa dan melukai puluhan lainnya.

Seperti diberitakan AFP, Selasa (25/7/2017), para keluarga dan kerabat korban mendesak otoritas keamanan  menggantung para dalang yang menyebabkan bencana itu, di muka umum.

Baca: Ledakan Dahsyat Hantam Pasar di Lahore, Sudah 25 Orang Tewas

"Kami menuntut dari Pemerintah Pakistan agar mereka yang terlibat dalam insiden ini dan mereka yang menjadi fasilitator harus digantung di depan umum," kata Hafiz Naseer ul Din.

Hafiz adalah seorang paman dari seorang polisi yang tewas dalam ledakan tersebut.

"Kami ke sini dengan sangat sedih," tambah Shaikh Rizwan.

Shaikh adalah seorang penduduk setempat yang menghadiri shalat pemakaman untuk beberapa korban.

"Sebanyak 26 orang menjadi martir di sini kemarin, saya meminta pemerintah agar mencabut sepenuhnya terorisme, sehingga negara kita dapat maju," kata dia lagi.

Ledakan dahsyat melanda pasar sayuran yang sibuk di jalan utama di bagian selatan Lahore.

Dampak ledakan mampu mengempaskan kaca jendela di gedung-gedung di dekat lokasi kejadian.

Banyak dari mereka yang terbunuh dalam serangan tersebut adalah polisi yang sedang melakukan operasi pembersihan pasar tumpah yang menutupi jalan.

Hari ini, di lokasi terlihat para kerabat yang berduka mengusung peti mati berisi dua polisi yang terbunuh ke sebuah pompa bensin yang telah diubah menjadi tempat shalat.  

Bunga bunga dari kepala polisi setempat ditempatkan di peti mati kayu saat anggota keluarga menangis.

Pihak kepolisian mengatakan penyelidikan awal mereka menunjukkan serangan yang diklaim oleh gerombolan Taliban Pakistan, dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com