NEW YORK, KOMPAS.com - Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Danny Danon menilai, Amerika Serikat telah mengirimkan pesan kuat terkait penggunaan senjata kimia, dengan serangan rudal-rudal tomahawk ke Suriah.
Bahkan, pesan kuat itu tak hanya bagi Pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, tapi juga bagi seluruh negara di kawasan itu.
Dalam wawancara Channel 10 TV yang dikutip Associated Press, Danny Danon menyebut, serangan itu didasari atas sebuah keputusan moral dari Presiden Donald Trump.
Kebijakan itu lantas mampu mengirimkan pesan "berlipat tiga". Maksudnya, bagi Suriah, AS memperingatkan agar menghentikan serangan dengan gas beracun.
Sementara, langkah itu juga mengandung pesan bagi Iran dan Korea Utara, terkait isu yang kurang lebih serupa.
Selanjutnya, langkah Trump ini pun menjadi pesan bagi masyarakat internasional bahwa jika PBB tak memiliki kapasitas untuk bertindak, maka AS akan mengambil alih.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya sudah menyatakan, pesan ini telak disampaikan kepada rezim Assad.
Pesan itu tak hanya bergetar di Damaskus, tapi pun hingga ke Teheran, Pyongyang, dan tempat-tempat lain.
Militer Israel pun mengaku diberitatahu rencana penyerangan itu menjelang peluncuran rudal-rudal Tomahawk.