Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Serang Provinsi Kunduz, Presiden Afganistan Batalkan Kunjungan ke India

Kompas.com - 27/04/2015, 19:48 WIB
KABUL, KOMPAS.com - Pertempuran sengit antara militer Afganistan dan Taliban yang menewaskan lebih dari 30 orang pada Senin (27/4/2014), di kota Kunduz, wilayah utara negeri itu membuat Presiden Ashraf Ghani membatalkan kunjungan kerjanya ke India.

Sejumlah pejabat Afganistan mengatakan ratusan anggota Taliban menyerang pos-pos polisi dan tentara di provinsi Kunduz, yang merupakan basis Taliban sebelum pasukan koalisi pimpinan AS menggulingkan Taliban dari kekuasaan pada 2001.

Kini Taliban mencoba untuk merebut kembali ibu kota Kunduz, dalam pertempuran yang menewaskan delapan personel militer Afganistan dan lebih dari 20 orang anggota Taliban. Demikian juru bicara Gubernur Kunduz menjelaskan.

"Level ancaman sangat tinggi, namun dengan bala bantuan baru, moral pasukan kami meningkat dan dengan izin Tuhan kami akan memenangkan pertempuran ini," kata Abdul Waseh Basel, sang juru bicara.

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid lewat surat elektroniknya mengatakan pasukan Taliban menyerbu tujuh pos penjagaan polisi dan tentara dan di wilayah tengah Kunduz dan di dua distrik lainnya.

Pertempuran tersengit pecah pada 6 kilometer sebelah selatan pusat kota Kunduz. Pasukan Taliban sempat menerobis masuk ke dalam kota tepatnya di distrik Gul Tepa, sisi selatan kota.

Untuk mempertahankan kota itu dan mengusir pasukan Taliban, militer Afganistan menggunakan artileri berat.

"Suara persenjataan berat yang digunakan tentara bisa terdengar di seluruh penjuru kota," kata juru bicara kepolisian Kunduz, Sayed Sarwr Hussaini.

Akibat serangan Taliban itu, Presiden Ashraf Ghani terpaksa menunda perjalanan kerjanya ke New Delhi dan memanggil komandan NATO Jenderal John Campbell ke istana kepresidenan untuk membahas serangan Taliban itu.

Juru bicara kepresidenan Afganistan mengatakan sejauh ini belum diketahui hingga berapa lama Presiden Ghani menunda kunjungannya ke India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com