Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Suriah Jadi Pengemis, Pemilik Toko, hingga Investor Properti

Kompas.com - 23/03/2015, 15:00 WIB
Laporan Musthafa Abd Rahman dari Suriah

JIKA berjalan-jalan di taman-taman yang tersebar di kota Gaziantep, Turki, hampir pasti akan bertemu dengan warga Suriah yang sedang duduk di bangku-bangku yang tersebar di taman.

Banyak warga Turki, terutama pedagang di pasar, pemilik restoran dan toko-toko, mulai bisa berbicara dalam bahasa Arab secara sederhana karena mereka kini sering berinteraksi dengan pengungsi Suriah.

Tidak ada angka pasti jumlah pengungsi Suriah di Gaziantep. Namun, menurut sejumlah warga Suriah, di Gaziantep terdapat 200.000 hingga 300.000 pengungsi Suriah. Pengungsi Suriah mulai berdatangan ke Gaziantep sejak Revolusi Suriah meletus pada tahun 2011 dan berlanjut sampai sekarang.

Sebagian besar pengungsi Suriah di Gaziantep berasal dari Provinsi Aleppo. Provinsi Gaziantep yang beribu kota Gaziantep berbatasan langsung dengan Provinsi Aleppo.

Orang kuat Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan, memberikan banyak kemudahan kepada pengungsi Suriah. Erdogan dikenal sebagai pendukung Revolusi Suriah untuk menumbangkan Presiden Bashar al-Assad.

Pengungsi Suriah begitu mudah mendapatkan izin tinggal di Turki. Mereka juga dengan mudah memperoleh izin jika hendak membuka usaha.

Warga Suriah atau warga asing lain yang ingin memiliki izin tinggal tetap di Turki cukup mempunyai bukti akad sewa rumah dan uang jaminan 6.000 dollar AS atau Rp 78,6 juta di bank. Jaminan ini langsung bisa diambil setelah proses perizinan selesai.

Biasanya, warga Suriah meminjam terlebih dahulu uang 6.000 dollar AS kepada teman atau keluarga untuk memenuhi syarat jaminan di bank. Setelah proses perizinan selesai, uang langsung diambil lagi. Bahkan, ada warga Suriah kaya yang menyediakan jasa peminjaman uang 6.000 dollar AS. Imbalannya adalah komisi beberapa persen dari jumlah uang tersebut.

Tidak mengherankan, sekarang ada ribuan atau mungkin puluhan ribu warga Suriah yang memiliki izin tinggal tetap di Turki. Banyak warga asing dari mancanegara juga ditengarai mempunyai izin tinggal tetap di Turki.

Hal ini menunjukkan bahwa Turki sangat terbuka, baik kepada wisatawan maupun kepada warga asing yang ingin berdomisili tetap di negara itu. Situasi ini dimanfaatkan orang yang berniat buruk, yakni menjadikan Turki sebagai pintu masuk menuju wilayah yang dikuasai kelompok-kelompok milisi di Suriah, antara lain Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).

Warga Suriah dan warga asing lain yang sudah mempunyai izin tinggal tetap di Turki kemudian dapat dengan mudah mendapatkan kartu sehat. Lewat kartu ini, mereka bisa berobat gratis di rumah sakit di seantero Turki.

Banyak pula ditemui pengungsi Suriah dari kalangan kelas menengah yang kini membuka usaha dan industri rumah tangga di Gaziantep. Mereka memproduksi barang kebutuhan, seperti minyak, sabun, dan tekstil.

Pabrik sabun

Seorang pengusaha Suriah asal Aleppo, Abu Abduh (55), mengungkapkan, dirinya telah membangun pabrik sabun di Gaziantep. Ia harus meninggalkan pabrik sabun miliknya di dekat kota Aleppo setelah milisi NIIS menduduki wilayah tempat pabriknya berada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com