"Kami tak mendanai ektremis. Jika Anda berbicara tentang sejumlah kelompok terutama di Suriah dan Irak, kami menganggap mereka adalah gerakan teroris," kata Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dalam wawancara dengan CNN yang disiarlan Kamis (25/9/2014).
"Namun terdapat perbedaan. Beberapa negara dan beberapa orang yakin bahwa semua organisasi yang memiliki latar belakang Islam adalah teroris. Itu yang tidak kami terima," tambah Sheikh Tamim.
Beberapa waktu belakangan ini Qatar dituding membiayai ISIS dan Ikhwanul Muslimin yang ditetapkan pemerintah menjadi organisasi terlarang.
Namun, negeri kecil kaya minyak yang juga menjadi tempat salah satu basis militer AS terbesar di kawasan itu, kini bergabung dengan Washington melawan ISIS yang menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak.
"Kami diminta oleh kawan-kawan Amerika untuk bergabung dan kami memenuhi permintaan itu," ujar Sheikh Tamim menegaskan keterlibatannya dalam kampanye AS itu.
Meski demikian, Sheikh Tamim menegaskan tujuan utama kampanye militer di Suriah adalah bukan hanya mengalahkan kelompok-kelompok ekstremis semata. Tujuan utama kampanye militer ini adalah menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad.
"Tujuan utama dari kampanye militer ini adalah rezim pemerintah Suriah yang harus mendapat hukuman," lanjut Sheikh Tamim.
"Jika kita hanya berpikir untuk menyingkirkan kelompok ekstremis dan membiarkan rezim pemerintah melakukan apa yang mereka mau, maka kelompok-kelompok ekstrem akan terus bermunculan," Emir Qatar memperingatkan.