John Kerry, yang berbicara di , Kamis (15/5), mengatakan ia mencermati informasi tersebut, tetapi datanya belum diverifikasi.
Hari Selasa, Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan rezim Suriah itu diyakini menggunakan senjata kimia, termasuk gas klorin, dalam 14 serangan dalam beberapa bulan terakhir ini.
Kerry bertemu dengan menteri luar negeri dari 11 negara di London untuk menemukan solusi politik bagi krisis Suriah dan mencari bantuan bagi pihak-pihak yang terkena dampak perang saudara yang telah berlangsung tahunan ini.
Kerry mengatakan Amerika telah setuju meningkatkan dukungan bagi oposisi Suriah, tetapi tidak menjanjikan bantuan militer.
Kerry juga mengatakan Amerika dan negara-negara lain sepakat bahwa rencana pemilihan yang diatur presiden Suriah Presiden Bashar al-Assad adalah "lelucon.''
Pertemuan pendukung Suriah hari Kamis itu dihadiri Amerika, Inggris, Mesir, Perancis, Jerman, Italia, Yordania, Qatar, Arab Saudi, Turki dan Uni Emirat Arab. Kelompok ini telah berulang kali menyarankan solusi politik atas konflik yang dimulai dengan protes damai bulan Maret 2011, sebelum akhirnya berubah menjadi perang saudara.
Dalam kekerasan hari Kamis, sedikitnya 29 orang tewas ketika sebuah bom mobil meledak di Suriah di dekat perbatasan Turki.
Para aktivis mengatakan, ledakan itu terjadi di dekat pos perbatasan Bab
al-Salameh di Suriah utara. Sisi perbatasan di Suriah dikuasai pemberontak Islamis yang berjuang melawan militan-militan Negara Islam di Irak dan Suriah sejak awal tahun ini.