Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Militan Mesir Ancam Serang Wisatawan

Kompas.com - 18/02/2014, 21:20 WIB
KAIRO, KOMPAS.com — Sebuah kelompok militan Islam di Mesir, Selasa (18/2/2014), memperingatkan para wisatawan asing untuk meninggalkan Mesir dan mengancam akan menyerang siapa pun yang tetap berada di negeri itu setelah tanggal 20 Februari.

Demikian pernyataan kelompok Ansar Bayt al-Maqdis yang berbasis di Sinai, yang mengklaim mendalangi serangan bom bunuh diri yang menewaskan dua turis Korea Selatan dan seorang warga Mesir pada Minggu (16/2/2014), yang dirilis lewat akun Twitter mereka.

"Kami sarankan para turis untuk meninggalkan Mesir sebelum tenggat waktu demi keselamatan mereka," demikian isi pernyataan dalam bahasa Inggris itu.

Kelompok militan telah menewaskan ratusan polisi dan tentara sejak angkatan darat Mesir menggulingkan Muhammad Mursi dari kursi presiden Juli tahun lalu.

Namun, serangan bom terhadap bus pengangkut wisatawan itu menandai sebuah perubahan strategis yang ditujukan untuk menghancurkan ekonomi Mesir yang kini sudah terpuruk akibat kekisruhan politik.

"Apa yang diumumkan Ansar Bayt al-Maqdis dengan mengancam dan mengincar para turis di masa depan, memberikan tantangan baru bagi aparat keamanan Mesir dan negeri ini," kata Menteri Dalam Negeri Mesir, Hany Abdel Latif.

Industri pariwisata Mesir sudah terpuruk sejak revolusi rakyat menggulingkan Hosni Mubarak pada 2011 yang disusul kisruh politik berkepanjangan. Akibatnya sektor wisata yang menghasilkan 10 persen dari pendapatan Mesir, mendapat pukulan telak.

Jumlah wisatawan bahkan menurun drastis saat angkatan darat yang dipimpin Jenderal Abdel Fattal al-Sisi menggulingkan Mursi yang kemudian memicu krisis politik berdarah.

Ansar Bayt al-Maqdis, kelompok militan Islam Mesir yang paling aktif, bahkan telah mengancam akan menggulingkan pemerintahan sementara yang dibentuk Al-Sisi.

Kelompok ini mendapat dukungan dari sejumlah komunitas suku Baduin yang termarginalkan dan para penyelundup di Sinai. Dukungan inilah yang membuat kelompok ini mampu bertahan dari operasi militer besar-besaran di kawasan semenanjung yang luas itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com