Perkembangan semacam itu menggambarkan situasi keamanan di negara berpenduduk terpadat di Arab itu, yang diwarnai serangkaian pengeboman dan serangan bom bunuh diri sejak penggulingan Mohammed Mursi oleh militer 3 Juli lalu.
Tudingan pembentukan sayap militer oleh Ikhwanul Muslimin itu disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir. Sayap militer itu diduga dibentuk di kota Beni Suef, sekitar 115 kilometer dari arah selatan Kairo. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hani Abdel Latif, menyebut 12 orang yang tergabung dalam unit pimpinan Ikhwanul Muslimin itu.
Dalam pernyataan yang disiarkan melalui televisi, Abdel Latif mengatakan, unit kelompok itu melalukan pemantauan, memburu anggota-anggota pasukan keamanan, dan menyediakan tempat penampungan bagi para militan. Kementerian Dalam Negeri Mesir menuduh ke-12 anggota unit itu telah menewaskan lima polisi dan merencanakan lebih banyak serangan.
Pemerintah Mesir menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris setelah terjadinya serangkaian pengeboman dan serangan bunuh diri, tuduhan yang berulang kali dibantah kelompok itu.
Sebuah kelompok terkait Al Qaeda mengklaim bertanggung jawab terhadap sebagian besar pengeboman tersebut. Kelompok itu menjaga jarak dengan Ikhwanul Muslimin dan mengatakan hanya melakukan serangan terhadap kendaraan-kendaraan polisi yang digunakan dalam pembunuhan warga sipil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.