Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan PM Pakistan Bantah Setujui Serangan "Drone" AS

Kompas.com - 24/10/2013, 20:14 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani, Kamis (24/10/2013), membantah laporan media yang menyebut dirinya termasuk pejabat Pakistan yang merestui penggunaan drone AS di negeri itu.

Sebelumnya, harian The Washington Post edisi Rabu (23/10) mengutip sejumlah dokumen rahasia menyebut hingga akhir 2011, pemerintah Pakistan mengetahui semua rencana serangan drone di negeri itu.

Bahkan dalam beberapa kasus, para pejabat Pakistan ikut aktif memilih sasaran untuk diserang pesawat-pesawat tanpa awak itu.

Tulisan The Washington Post itu mencakup operasi drone selama masa empat tahun mulai akhir 2007, saat Pervez Musharraf berkuasa, hingga akhir 2011 di saat pemerintahan sipil di bawah Raza Gilani memimpin Pakistan.

Gilani, yang menjabat perdana menteri Pakistan mulai 2008 hingga Juni tahun lalu, dengan tegas membantah menyetujui setiap serangan drone di wilayah negeri itu.

"Kami tidak pernah mengizinkan Amerika melakukan serangan drone di kawasan kesukuan," kata Gilani.

"Sejak awal kami sudah menentang penggunaan drone dan kami sudah sampaikan hal itu kepada AS di setiap forum," lanjut dia.

Secara rutin Islamabad mengecam penggunaan drone untuk menyerang sasaran Taliban dan Al Qaeda di kawasan kesukuan di dekat perbatasan Afganistan. Namun, bukti-bukti soal persetujuan Islamabad atas serangan itu bocor dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah kawat diplomatik dari dubes AS untuk Pakistan saat itu, Anne Patterson, tertanggal Agustus 2008 dan dirilisi Wikileaks, mengindikasikan PM Gilani secara pribadi menyetujui penggunaan drone.

"Saya tak peduli jika AS menggunakannya (drone) selama mereka mendapatkan sasaran yang tepat. Kami akan melakukan protes di Dewan Nasional dan kemudian mengabaikannya," demikian pernyataan Gilani dalam kawat diplomatik yang bocor itu.

Pada April tahun ini, Pervez Musharraf kepada CNN mengakui bahwa dia menyepakati penggunaan drone di Pakistan saat dia masih berkuasa.

"Saat itu terjadi kurang dari 10 serangan drone, semua mentargetkan kelompok militan. Beberapa di antara serangan itu adalah operasi bersama AS dan Pakistan di lokasi yang tak bisa dijangkau pasukan darat Pakistan," kata juru bicara Musharraf, Raza Bokhari.

The Washington Post menulis berdasarkan dokumen rahasia yang diperolehnya ditambah sejumlah memo diplomatik Pakistan menunjukkan CIA merancang dokumen yang berisi informasi terkait 65 serangan drone yang dilakukan bersama Pakistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com