Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/02/2020, 23:17 WIB

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (11/2/2020) mengumumkan nama resmi untuk wabah virus corona, yakni Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada awak media dalam konferensi pers yang berlangsung di Jenewa, Swiss.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Wisatawan China di Bali Pilih Perpanjang Izin Tinggal

"Saat ini, kami mengumumkan nama baru untuk penyakit ini, dan itu adalah Covid-19," ujar Tedros sebagaimana diberitakan AFP.

Kepala WHO itu menjelaskan, "co" diambil dari nama corona, kemudian "vi" adalah virus, "d" adalah disease (penyakit), dan 2019 adalah tahun saat wabah itu pertama kali muncul.

Dia mengatakan, pemberian nama baru virus corona dilakukan untuk menghindari adanya stigmatisasi terkait dengan lokasi spesifik, spesies binatang, maupun suku dan bangsa.

Sebelumnya, WHO memberikan nama sementara penyakit tersebut sebagai "penyakit pernapasan akut parah 2019-nCov", diambil dari novel coronavirus.

Sementara China, negara tempat wabah itu pertama kali dilaporkan, memberikannya nama "pneumonia coronavirus baru" atau disingkat NCP.

Adapun momen penamaan itu terjadi di hari pertama konferensi sains internasional untuk mendiskusikan opsi vaksin guna menangkal Covid-19.

Pejabat asal Eritrea itu menerangkan dia melihat adanya "peluang realistis" untuk menangkal virus yang mulai bekembang di Wuhan.

"Kami bukannya tanpa pertahanan. Kami akan menggunakan momen yang ada untuk menyerang balik dan memeranginya di segala penjuru," paparnya.

"Jika tidak, maka kami bisa mendapatkan kabar adanya lebih banyak kasus dan membayar harga yang sangat mahal," lanjut Tedros kembali.

Baca juga: 3.835 Km dari China, Mengapa Kasus Virus Corona Singapura Hampir Sama dengan Hong Kong?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke