BANGKOK, KOMPAS.com — Dengan sedikit gugup, paduan suara muda Muslim dari kawasan selatan Thailand berlatih jelang penampilan mereka untuk Paus Fransiskus.
Mengenakan jilbab dan seragam sekolah, anak-anak berkumpul di auditorium universitas untuk menyanyikan balada untuk Pemimpin Gereja Katolik Roma.
Namun, dilansir AFP Jumat (22/11/2019), penampilan paduan suara Muslim itu bukan sekadar menyanyikan not yang tepat di hadapan Paus Fransiskus.
Baca juga: Mendarat di Thailand, Paus Fransiskus Mulai Rangkaian Tur Asia
Penampilan itu adalah kans langka bagi mereka untuk menunjukkan sisi lain dari kawasan selatan Thailand yang tengah didera konflik.
Hingga saat ini, konflik itu sudah menelan nyawa 7.000 orang, kebanyakan Muslim dan pemeluk agama Buddha. "Kami ingin menunjukkan kami bukan fundamental," ucap Furkon Tasa.
Murid 15 tahun itu merupakan pemimpin dari paduan suara Institut Attarkia Islamiah di Narathiwat yang beranggotakan 31 orang.
Narathiwat adalah satu dari tiga provinsi paling selatan ketika para militan Muslim-Melayu berjuang mendapatkan hak otonomi mereka.
Serangan itu biasanya dikarakteristikan dengan tit for tat, atau gempuran balasan yang menyasar simbol Thailand serta pasukan keamanan.
Furkon mengatakan, lagu yang hendak dibawakan merupakan usaha mereka bahwa orang-orang dari berbagai keyakinan dapat bersatu.
"Dengan musik, kami bisa berkomunikasi dengan semuanya," tuturnya. Mereka akan tampil di Universitas Chulalongkorn, Jumat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan