TRIPOLI, KOMPAS.com - Pertempuran memperebutkan ibu kota Libya yang telah terjadi selama lima bulan terakhir, kini disebut telah diwarnai perang drone alias pesawat tanpa awak buatan Turki dan Uni Emirat Arab.
Pertempuran di sekitar Tripoli terjadi sejak 4 April lalu saat pasukan yang setia pada Jenderal Khalifa Haftar, Tentara Nasional Libya (LNA) memulai operasi militer dengan tujuan merebut ibu kota itu.
Namun upaya mereka mendapat perlawanan yang sengit dari pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA). Dikatakan bahwa garis depan pertempuran tidak bergerak sejak beberapa waktu terakhir.
Menghadapi kebuntuan, kedua belah pihak telah beralih pada pertempuran persenjataan canggih, dengan harapan dapat meraih keuntungan dalam perang yang telah menewaskan hingga lebih dari 1.000 orang dan melukai hampir 6.000 lainnya, menurut PBB, itu.
Baca juga: Bandara Libya Diserang Roket, 4 Warga Sipil Terluka
"Libya mungkin telah menjadi medan pertempuran drone terbesar di dunia," kata Utusan PBB untuk Libya, Ghassan Salame, dalam sebuah video yang dirilis oleh PBB, Rabu (25/9/2019) lalu.
Dia mencatat drone telah dikerahkan hingga 600 kali di satu pihak dan 300 kali pada pihak lainnya. Namun Salame tidak mengklarifikasi pihak mana yang lebih banyak meluncurkan drone.
Disebutkan bahwa perangkat drone mulai memasuki arena pertempuran di Libya pada bulan Juni, kendati sesungguhnya telah diberlakukan embargo persenjataan oleh PBB terhadap Libya sejak pemberontakan 2011 yang menggulingkan rezim Muamar Gadhafi.
Baca juga: Milisi Libya Klaim Tangkap Sejumlah Pemimpin Ekstremis Terkait Al Qaeda
Alasan lain dari meningkatnya penggunaan perangkat pesawat nirawak tersebut diyakini tidak lepas dari keterbatasan armada udara di kedua pasukan yang bertikai.
"Mengingat penggunaan yang intensif dari aset pesawat tempur di bulan pertama serangan... sebagian besar pesawat tempur milik kedua pasukan kini ditangguhkan karena kurangnya perawatan," kata analis pertahanan Arnaud Delalande, dikutip AFP.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan