Pekerja Malaysia tidak sepatutnya diperlakukan seperti input ekonomi. Orang-orang Malaysia adalah satu-satunya aset terbesar mereka sendiri—dan dalam jangka panjang.
Para pekerja di Malaysia sudah sepatutnya mendapatkan upah yang layak — namun produktivitas dan nilai tambah mereka juga harus meningkat. Dalam hal lain, banyak yang khawatir tentang sistem pendidikan negeri ini.
Sementara kurikulum tentu harus diperhatikan, Kementerian Pendidikan juga perlu untuk memastikan bahwa pemuda Malaysia (yang mewakili hampir setengah dari pemilih yang memenuhi syarat) memiliki pola pikir yang dapat beradaptasi dengan tren global—termasuk kerja sama dan kerja tim—dua keterampilan yang penting di pasar tenaga kerja saat ini.
Pemerintah juga harus terus berupaya mengurangi birokrasi yang rumit, baik untuk Usaha Kecil dan Menengah lokal maupun perusahaan multi nasional asing.
Kementerian Pariwisata, Perkebunan dan Perdagangan Internasional dan Industri harus meningkatkan kompetensi mereka.
Bekerja dalam pelayanan masyarakat tentu penting, namun perlu ada kesadaran bahwa rakyat (yang diwakili oleh anggota parlemen dan menteri) adalah "bos" tertinggi.
Mengingat perubahan dramatis ke depan, sangat penting bagi Kementerian Perekonomian untuk meletakkan kerangka kerja yang jelas (membangun narasi besar dan menyeluruh) yang akan menentukan arah ekonomi negara untuk dekade berikutnya—dan mengarahkan kementerian serta lembaga untuk mencapai tujuan tersebut.
Tun Dr Mahathir baru-baru ini menjadikan "kemakmuran bersama" sebagai slogan terbaru dari pemerintahannya.
Hal ini tepat, seluruh rakyat Malaysia layak mendapat bagian dalam kekayaan negara
Sangat mungkin untuk dapat membantu orang-orang yang membutuhkan, namun juga penting untuk menjadi bijak terhadap keuangan negara dan efisiensi dalam administrasi.
Kembali lagi, semua ini tentang komunikasi.
Suka atau tidak, politisi Melayu progresif dari seluruh kalangan—Anwar Ibrahim, Khairy Jamaluddin, Nurul Izzah, Shahril Hamdan dan Nik Nazmi Nik Ahmad—harus dibawa ke panggung utama.
Tak perlu dikatakan lagi, kecenderungan UMNO ke arah kanan dewasa ini merupakan dorongan besar bagi PAS (Partai Islam Se-Malaysia).
Hal ini akan membahayakan misi moderat Malaysia. Karena sesuai yang kami pelajari dari Ibu Yeni, anggota dari Banting, partai tersebut akan bertahan dari pencabutan para pemimpin seniornya. Aliansi apa pun dengan PAS hanya akan memperkuat elemen-elemen konservatif yang tidak dapat sejalan dengan usaha pembangunan.
Satu tahun setelah 9 Mei 2018, hal yang difokuskan harus lebih luas dari keberlanjutan PH.
Tantangan yang sangat penting adalah masa depan Malaysia yang progresif.
Jika PH terus melanjutkan pertikaian dan ketidakmampuannya, Malaysia yang kita kenal dan cintai akan hilang seketika.***
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.