Setidaknya empat orang telah tewas, tiga orang terluka parah, dan dua orang lagi hilang dalam upaya itu, tetapi hadiah itu masih tetap menggoda bagi sebagian orang.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penerbangan Pertama Trans-Atlantik dari Timur ke Barat
Kabar ini membuat Lindbergh bersikukuh untuk mencobanya. Dia mulai mencari sponsor untuk misi kali ini. Hingga akhirnya terkumpul 15.000 dollar AS.
Perusahaan pesawat Ryan Airlines Corporation dari San Diego mengajukan diri untuk membuat pesawat bermesin tunggal sesuai spesifikasinya. Pesawat dilengkapi dengan tangki bahan bakar tambahan dan rentang sayap juga ditambahkan fungsinya.
Untuk mengurangi berat badan, segala sesuatu yang tidak terlalu penting ditinggalkan. Tidak akan ada radio, pengukur gas, lampu terbang malam hari, peralatan navigasi, atau parasut.
Lindbergh akan duduk di kursi ringan dan terbang sendirian tanpa navigator atau co-pilot. Pesawat inilah yang dinamai The Spirit of St Louis.
Setelah persiapan telah matang, dia mulai terbang menggunakan pesawat itu. Pesawat itu akhirnya mulai terbang pada 20 Mei dari sebuah lapangan udara di New York.
Lindbergh melewati Samudra Atlantik seorang diri dan harus berjaga agar pesawat tak goyah karena terpaan angin kencang. Setelah hampir 33 jam, ia berhasil mencapai Paris.
Presiden AS Calvin Coolidge mengirimkan kapal perang untuk membawa pahlawan itu kembali ke New York untuk diberikna medali kehormatan Kongres.
Ketika Perang Dunia II bergejolak, Lindbergh juga ikut andil dalam menerbangkan pesawat tempurnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.