KOMPAS.com - "Ada ikan di langit!" Teriakan itu terlontar dari mulut Antoine Letemplier, bocah laki-laki yang terlihat tidak percaya ada benda yang melayang di angkasa. Anak 11 tahun yang menjaga mercusuar di Pulau Greenly, Kanada, itu memang baru kali pertama melihat pesawat yang terbang melintasinya.
Pulau Greenly saat itu tertutup salju. Banyak anjing-anjing yang berada di luar rumah kaget dengan kedatangan benda asing tersebut. Antoine kemudian mendatangi pesawat yang mendarat.
Benda itu bukan pesawat yang jatuh atau terpaksa mendarat. Namun, benda itu merupakan bukti keberhasilan pesawat Jerman dalam melakukan misi penerbangan pertama melintasi Samudra Atlantik atau trans-Atlantik dari timur ke barat.
Penerbangan dilakukan 91 tahun yang lalu, tepatnya pada 12 April 1928. Misi bersejarah ini dilakukan oleh tiga orang pilot, yakni Hermann Kohl, Ehrenfried Gunther, dan James Fitzmaurice.
Dilansir dari History, ketiga pilot itu memulai penerbangan dari lapangan udara Baldonnel di Irlandia. Persiapan yang matang dengan beberapa mobil ambulans dilakukan untuk penerbangan kali ini.
Mereka disiagakan dalam misi ini dan memastikan pesawat seberat 5,6 ton itu bisa terbang dengan aman. Selama 36 jam, pesawat bernama "Bremen" akhirnya mencapai lokasi yang dituju.
Ketiga pilot mendapatkan apresiasi dari karena pencapaikan penerbangan kali ini. Mereka juga mendapatkan pujian dari Amerika Serikat karena berhasil memetakan rute penerbangan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penerbangan Trans-Atlantik Amelia Earhart
Gagasan penerbangan trans-Atlantik mulai terencana dengan baik sejak Perang Dunia I. Kemajuan pada teknologi aviasi membuat beberapa pilot berencana untuk melakukan misi itu.
Beberapa surat kabar dunia, juga memberikan hadiah yang menawan dalam upaya menarik minat para pelaku aviasi melakukan penerbangan melintasi Samudra Atlantik. Hadiah inilah yang memotivasi beberapa pilot.
Keberhasilan penerbangan solo Charles A Linbergh dari AS dalam melintasi Samudra Atlantik menjadi catatan yang membanggakan. Pencapaian itu membuat beberapa pilot asal Jerman termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
Sementara itu, James Christopher Fitzmaurice merupakan seorang militer penerbang dari Irlandia yang sebelumnya sudah berpengalaman dalam navigator penerbangan. Dia juga sudah mencoba melakukan misi ini bersama temannya, namun kendala cuaca mengakibatkan penerbangannya gagal.
Akhirnya, James Christopher Fitzmaurice bergabung dengan Hermann Kohl dan Ehrenfried Gunther untuk misi penerbangan kali ini. Uniknya, penerbangan trans-Atlantik dimulai dengan terbang dari timur menuju ke barat.
Mereka tak berangkat dari Jerman, tapi sepakat untuk mengawalinya dari Irlandia.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Amfibi Pertama Sukses Lepas Landas dan Mendarat di Air
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.