WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memperingatkan Iran untuk tidak coba-coba melakukan provokasi kepada pasukan maupun kepentingan AS.
Jika menilik perbandingan militer yang terdata, baik jumlah pasukan darat, artileri dan kendaraan lapis baja, kekuatan udara, hingga laut didominasi AS.
Namun, pakar sebagaimana diberitakan Fox News Minggu (19/5/2019), Iran masih mempunyai satu faktor yang bisa menjadi keunggulan Iran jika konflik terjadi.
Baca juga: Jika AS dan Iran Berperang, Ini Perbandingan Militer 2 Negara
Peneliti Global Military Analyst at Stratfor, Sim Tack mengatakan, keunggulan Iran terletak pada kelompok militan maupun jaringan yang berafiliasi dengan mereka.
"Jika telah tiba waktunya tiba untuk memengaruhi kepentingan AS kawasan Timur Tengah, target terbesar Iran adalah pasukan AS yang disebar di sana," ulas Tack.
Menurutnya, Iran bisa menggunakan Houthi yang merupakan kelompok pemberontak di Yaman maupun Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) yang berbasis di Irak.
Di Irak, AS dan koalisinya bergabung bersama PMF untuk mengusir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Jumlah personel PMF adalah 50.000. Bandingkan dengan 5.200 pasukan AS yang bermarkas di Irak.
ISIS yang menjadi musuh bersama kini telah dinyatakan kalah setelah Irak menyatakan menang pada Desember 2017. PMF pun bisa dipakai Iran untuk mengusir kekuatan asing seperti AS keluar dari Irak.
Iran juga memainkan peran penting dalam perang sipil di Suriah dengan mendukung kelompok Lebanon Hezbollah serta memberi dukungan bagi Presiden Bashar al-Assad.
Teheran menyediakan Hezbollah bantuan 200 juta dollar AS, sekitar Rp 2,8 triliun. Terdapat sekitar 7.000 militan Hezbollah di bawah pimpinan Garda Revolusi Iran (IRGC).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.