Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hantenren, Komunitas Kecil Penentang Monarki Jepang

Kompas.com - 03/05/2019, 12:13 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

Beberapa negara yang paling menderita akibat invasi Jepang hingga kini belum sepenuhnya memaafkan Jepang dan membicarakan masa-masa itu selalu menjadi hal kontroversial hingga kini.

Namun di dalam negeri, di bawah Kaisar Akihito keluarga kerajaan Jepang menjadi amat populer di mata warga.

Berbagai survey menunjukkan 70-80 persen warga Jepang mendukung dipertahannya monarki.

Baca juga: Inilah Hisahito, Pangeran Cilik Jepang yang Kelak Menjadi Kaisar

Sementara itu, di kantornya di Tokyo, Nomura mengaku kelompoknya semakin kehilangan pendukung selama beberapa tahun terakhir.

Pada 1980-an, sebuah aksi unjuk rasa Hantenren bisa dihadiri sedikitnya 3.000 orang. Namun, kini Hatenren kesulitan mencari darah baru.

Saat berunjuk rasa pada Senin pekan lalu, hanya 80 pengunjuk rasa yang muncul.

Jumlah mereka bahkan kalah jauh dibanding polisi yang bertugas untuk mengamankan aksi ini.

Tak hanya itu, aksi Nomura dan kawan-kawannya juga tak begitu diperhatikan warga yang lalu lalang.

Nomura mengakui, memperjuangkan sesuatu yang tak populer memang sulit, Namun, amat penting untuk mengedukasu publik soal masalah yang bisa dimunculkan monarki.

"Jepang saat ini tengah berada dalam krisis identitas nasional karena perekonomian menurun," kata Nomura.

"Pemerintahan Shinzo Abe dan sayap kapan percaya kaisar memberi legitimasi kepada mereka," tambah Nomura.

Baca juga: Memulai Era Baru di Jepang, Begini Pidato Pertama Kaisar Naruhito

Nomura melanjutkan, dia bertekad untuk meneruskan kegiatan ini untuk 10 tahun lagi selama kondisi kesehatannya memungkinkan.

Sayangnya dia menghadapi tantangan berat. Sebab, garis kekaisaran Jepang bisa dilacak hingga 2.000 tahun lalu dan peran kaisar amat kuat dalam berbagai aspek budaya Jepang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com