Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen UEA yang Ditangkap Turki Bunuh Diri di Penjara

Kompas.com - 29/04/2019, 14:05 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Salah satu dari dua agen intelijen Uni Emirat Arab yang ditangkap Turki pada bulan ini ditemukan tewas bunuh diri di penjara Silivri.

Demikian laporan dari Daily Sabah dan kantor berita AFP pada Senin (29/4/2019).

Seperti diketahui, Turki menangkap dua agen intelijen yang mengaku memata-matai untuk UEA, di Istanbul pada 15 April lalu.

Baca juga: Putra Kepala Badan Intelijen Inggris Tewas dalam Kecelakaan Mobil

Salah satu mereka diduga memiliki hubungan dengan pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi pada Oktober tahun lalu.

Kedua warga negara UEA itu kemudian ditahan sebagai bagian dari penyelidikan yang dipimpin oleh Kantor Jaksa Penuntut Umum Istanbul.

Selanjutnya, mereka diseret ke pengadilan untuk ditahan atas tuduhan spionase militer, politik, dan internasional.

Dalam laporannya, Daily Sabah mengidentifikasi kedua mata-mata itu dengan inisial SS dan ZH.

Misi mereka diketahui untuk menciptakan struktur anti-Turki. SS disebut telah berada di bawah radar Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) untuk semua pertemuannya.

MIT juga mendeteksi SS mengumpulkan informasi dari kontaknya dengan imbalan uang.

Sebelumnya diberitakan, salah satu dari pria tersebut tiba di Turki pada Oktober 2018, beberapa hari setelah Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul.

Kemudian satu lagi pria tiba di Turki untuk membantu rekan kerjanya itu di lapangan.

"Kami menginvestigasi apakah tujuan utama kedatangan individu itu ke Turki tekait dengan pembunuhan Jamal Khashoggi," ucap pemerintah Turki, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News.

Baca juga: Terkait Teror, Parlemen Sri Lanka: Ada Kesengajaan Sembunyikan Laporan Intelijen

Mereka menyebutkan, orang tersebut telah diawasi selama enam bulan sebelum akhirnya ditahan.

"Ini kemungkinan adalah upaya untuk mengumpulkan informasi tentang warga Arab, termasuk pembangkang politik, yang tinggal di Turki," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com