VLADIVOSTOK, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari pertemuan perdananya dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang berlangsung di Vladivostok.
Dalam konferensi pers seperti dilaporkan The Guardian Kamis (25/4/2019), Putin menyatakan pertemuan selama dua jam itu berlangsung dalam suasana yang cair.
"Kami mendiskusikan sejarah relasi kami. Kami juga membahas prospek peningkatan hubungan bilateral. Tentu saja, kami membahas situasi di Semenanjung Korea," katanya.
Baca juga: Dalam Pertemuan Bersejarah, Ini yang Dibicarakan Putin dan Kim Jong Un
Putin menjelaskan, sejatinya Kim siap untuk menyerahkan senjata nuklir. Namun, pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu meminta jaminan keamanan.
"Korea Utara membutuhkan jaminan keamanan dan juga hak untuk mempertahankan kedaulatannya," terang Putin sebagaimana diberitakan kantor berita AFP.
Presiden berusia 66 tahun itu menghendaki supaya hukum internasional bisa dipulihkan. Kami harus memastikan hukum internasional, bukan hukum yang kuat, yang mengatur dunia ini," tegasnya.
Dia menuturkan pertemuan itu bakal dia bahas dengan Amerika Serikat (AS). Putin berujar, agenda diskusi ke Washington merupakan permintaan dari Kim.
"Tidak ada rahasia di sini. Tidak ada konspirasi. Pemimpin Kim sendiri yang meminta saya supaya menginformasikannya kepada Amerika," papar dia.
Kedua pemimpin itu tidak mengumumkan hasil kesepakatan mereka. Namun suasana yang hangat dilaporkan begitu kontras dengan pertemuan Kim dengan Presiden AS Donald Trump.
Dalam pertemuan kedua di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu, Trump dan Kim sama sekali tidak menghasilkan kesepakatan dan memberi penjelasan berbeda soal hasil pertemuan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.