Ushakov menambahkan, tidak ada agenda pemberian pernyataan bersama maupun acara penandatanganan perjanjian selama pertemuan puncak tersebut.
Hubungan antara Pyongyang dengan Moskwa yang pernah menjadi sekutu pentingnya, telah berlangsung selama puluhan tahun.
Uni Soviet bahkan menyebut kakek Kim Jong Un, pemimpin pertama Korea Utara, Kim Il Sung, sebagai pendukung penting dan penyedia utama bantuan ke Pyongyang selama masa Perang Dingin.
Uni Soviet mulai mengurangi dana ke Korea Utara saat Pyongyang mulai mencoba rekonsiliasi dengan Seoul pada 1980-an, yang disusul dengan runtuhnya Soviet.
Sejak saat itu, China telah menjadi sekutu terpenting Korea Utara, menggantikan Soviet, dan menjadi mitra dagang terbesar serta pemasok bahan bakar krusial bagi negara tertutup itu.
Baca juga: Kim Jong Un Bakal Bertemu Putin di Rumah Armada Pasifik Rusia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.