BAGHOUZ, KOMPAS.com - Dengan dukungan dari pesawat tempur koalisi pimpinan AS, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) meluncurkan operasi mematikan di sisa wilayah kantong ISIS.
Serangan yang berjalan selama enam bulan membuat kelompok ekstremis keluar dari Baghouz, Suriah, ke sebuah bidang lahan pertanian di tepi Sungai Eufrat.
Pertempuran belum berakhir karena sebagian anggota ISIS masih bertahan. Meski SDF terus menggempur, belum ada pernyataan resmi tentang kemenangan atas ISIS.
Baca juga: ISIS Makin Tersudut, SDF Sisir Keberadaan Ranjau dan Bahan Peledak
Meski demikian, menurut laporan kantor berita AFP pada Rabu (20.3.2019), para tentara SDF mulai menghibur diri dengan menggelar perayaan kecil.
Ketika telah ditarik dari garis depan pertempuran pada Selasa (29/3/2019), mereka meletakkan sate domba di atas panggangan dan berdansa dengan iringan lagu Kurdi di radio truk yang usang.
Kemajuan akan semakin dekatnya pengumuman kemenangan berbarengan dengan cuti awal liburan Tahun Baru Kurdi.
Sebuah villa berubah menjadi markas militer yang dipenuhi dengan tas, sabuk amunisi, dan pelindung tubuh. Di sana tentara berkumpul untuk bergabung dalam pesta dadakan.
Seorang tentara terlihat menjalankan tugasnya membakar sate-sate domba. Sementara yang lain, membentuk lingkaran untuk menari tarian rakyat "dabke".
"Ini merupakan hari perayaan, mimpi buruk telah berakhir," kata seorang tentara SDF, Majid Hejjo, yang nampak masih mengenakan seragam dan topi khaki.
Prajurit berusia 23 tahun itu berasal dari Hasakeh, yang kemudian ditempatkan di Raqa, bekas ibu kota ISIS yang telah direbut SDF pada 2017.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.