CHRISTCHURCH, KOMPAS.com — Korban yang selamat dalam aksi teror di masjid Christchurch, Selandia Baru, mengungkap denah masjid membantu menghindarkan lebih banyak korban.
Kepada Stuff via Newsweek Senin (18/3/2019), Mohammed Akheel Uddin mengatakan, dirinya tengah berada di Masjid Linwood ketika mendengar suara tembakan.
Baca juga: Tampilkan Video Teror Selandia Baru Saat Kampanye, Erdogan Dikritik
Dia mendeskripsikan momen penembakan itu ketika si teroris yang diidentifikasi bernama Brenton Harrison Tarrant menyerang. Adapun korban tewas di Linwood berjumlah tujuh orang.
Kepada jemaah yang berkumpul, Uddin memberi tahu mereka bahwa sesuatu sedang terjadi di luar dan mereka diminta untuk tiarap.
Di tengah momen itu, Tarrant pun mendekat. Namun, teroris asal Grafton, Australia, itu tidak bisa menemukan pintu masuk masjid.
Jadi, dia mencoba masuk dengan menembak kaca masjid. Kebingungan tersebut memberikan beberapa detik krusial bagi jemaah di dalam untuk bersembunyi.
Atas perintah Uddin, jemaah yang berada di dalam langsung bersembunyi di bagian perempuan. Bagian itu dinilai lebih aman karena bisa dikunci dari dalam.
Dia mengatakan kebingungan Tarrant dalam menemukan pintu masuk menguntungkan mereka karena setibanya dia di dalam, jemaah telah bersembunyi.
"Kemudian saya melihatnya. Dia hanya berjarak sekitar enam sampai delapan kaki dari saya. Benar-benar situasi yang mengerikan," ujar Uddin.
Dia menjelaskan keputusan jemaah untuk segera mengunci pintu seksi perempuan adalah langkah tepat. "Jika tidak, mungkin kami semua sudah tewas," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.