BAGHOUZ, KOMPAS.com - Ribuan orang diyakini masih berada di dalam wilayah kekuasaan terakhir ISIS di Suriah timur, menjadi penghambat dalam operasi terakhir yang dilancarkan pasukan Kurdi Suriah untuk menghancurkan kelompok teroris itu.
Namun tidak adanya laporan pasti mengenai sisa orang di benteng pertahanan terakhir ISIS membuat Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, bingung.
SDF yang didukung AS telah berusaha mengusir para sisa-sisa kekuatan ISIS dari pertahanan gurun mereka di desa Baghouz, yang dekat dengan perbatasan Irak sejak Januari lalu.
Pada saat itu, Komandan Utama SDF, Mazloum Kobani, sempat berujar bahwa operasi serangan terakhir akan memakan waktu satu bulan. Namun hingga bulan Maret, pertempuran masih berlanjut.
Selama masa itu, ribuan orang, termasuk wanita dan anak-anak, serta sejumlah yang diduga anggota ISIS, telah keluar dari desa Baghouz dan menyerahkan diri ke pasukan Kurdi Suriah.
Baca juga: Malam Digempur Habis, Paginya 1.300 Anggota ISIS Keluar untuk Menyerah
Namun SDF kembali dibingungkan dengan pengakuan mereka yang telah keluar tentang jumlah orang yang masih ada di dalam desa, karena jumlah yang mereka katakan selalu berbeda-beda.
"Kelompok terbaru yang keluar dari kantong di desa Baghouz mengatakan sekitar 5.000 orang masih bersembunyi di dalam," kata juru bicara SDF, Kino Gabriel, Minggu (17/3/2019).
Akan tetapi dia memperingatkan bahwa SDF belum dapat menverifikasi angka itu.
"Mereka yang melarikan diri dari wilayah kantong sebelumnya melaporkan angka yang sangat tidak konsisten mengenai jumlah orang yang masih berada di dalam, mulai dari ribuan sampai hanya beberapa ratus," ujarnya, dikutip AFP.
Gabriel menambahkan, saat ini dirinya tidak bisa memprediksi kapan operasi akan berakhir, tetapi memperkirakan kemungkinan masih diperlukan beberapa hari lagi sebelum ISIS dapat sepenuhnya diusir dari wilayah kantong terakhirnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.