Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Bom Bunuh Diri ISIS Sulitkan Koalisi AS Rebut Baghouz

Kompas.com - 14/03/2019, 18:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Aliansi Kurdi dan Arab mengungkapkan kesulitan dalam merebut benteng terakhir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Baghouz.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dibantu bantuan udara dari jet tempur koalisi Amerika Serikat (AS) menggempur desa di perbatasan Irak itu.

Baca juga: Kisah Budak Seks ISIS yang Keluar dari Basis Terakhir ISIS

Namun meski dimbombardir, SDF mengaku kesulitan mendapatkan kemenangan mutlak karena anggota ISIS bersembunyi di bawah tanah untuk berlindung dari serangan udara.

Selain itu, menurut juru bicara Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang masuk dalam aliansi SDF Jiaker Amed berujar, ISIS menggunakan pasukan bom bunuh diri.

Taktik anggota ISIS yang menggunakan bom bunuh diri menyulitkan pasukan darat SDF untuk maju dan merebut Baghouz, seperti dikutip AFP Kamis (14/3/2019).

"Memang ada perkembangan. Namun sangat lambat karena kawasan itu termasuk sempit," ucap Amed. Kebanyakan yang ada di Baghouz adalah pasukan bom bunuh diri ISIS.

Dia menjelaskan ISIS menggunakan taktik bawah tanah dengan berlindung di terowongan dan parit untuk menghindari serangan udara koalisi AS.

Amed mengungkapkan SDF yang mendapat bantuan dari koalisi AS bakal terus menggempur ISIS setiap hari selama siang dan malam untuk merebut Baghouz.

Sejak koalisi AS dan SDF mulai merangsek ke Baghouz pada Desember 2018, sebanyak 60.000 warga Baghouz kabur, dengan 10.000 di antaranya adalah anggota ISIS.

Sementara juru bicara SDF Mustafa Bali mengungkapkan sebanyak 3.000 anggota ISIS menyerah sejak serangan dilaksanakan pada Minggu 910/3/2019).

Eksodus yang terjadi telah menimbulkan krisis kemanusiaan di kamp pengungsian al-Hawl yang dikelola oleh SDF di mana perempuan dan anak-anak kelaparan dan kehausan.

Karena krisis itu, badan pangan PBB pada Selasa (12/3/2019) meminta tambahan pendanaan untuk mengatasi kekurangan di al-Hawl.

Baca juga: Masa Terakhir ISIS Baru Saja Dimulai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com