Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2019, 21:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Victor Emmanuel atau Vittorio Emanuele II merupakan Raja Sardinia Italia yang berkuasa pada 1849 hingga 17 Maret 1861.

Dia dikenal karena memegang gelar sebagai raja pertama sejak Italia melakukan penyatuan. Titel yang dia pegang hingga wafat pada 1878.

Italia memberikannya predikat kehormatan Bapak Tanah Air (Padre della Patria) dengan Altare della Patria sebagai wujud penghormatan Negeri "Pizza".

Baca juga: Sampaikan Pidato Pengukuhan, Raja Malaysia Serukan Persatuan Rasial

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari Victor Emmanuel II.

1. Masa Kecil
Vittorio Emanuele Maria Alberto Eugenio Ferdinando Tommaso di Savoia lahir di Palazzo Carignano, Turin, Piedmont-Sardinia pada 14 Maret 1820.

Dia merupakan putra sulung Pangeran Charles Albert dari Carignano dan Putri Maria Theresa asal Austria. Charles Albert naik takhta pada 1831.

Emmanuel II sempat menghabiskan masa kecil selama beberapa tahun di Firenze, dan menunjukkan ketertarikan di dunia politik maupun militer.

Pada 1842, dia menikah dengan Adelaide dari Austria yang terhitung merupakan sepupunya sendiri, dan dilantik sebagai Duke Savoy.

Pengalaman militer pertamanya adalah ketika berpartisipasi dalam Perang Kemerdekaan Italia Pertama yang berlangsung pada 1848-1849 melawan Kekaisaran Austria.

Berdasarkan komando ayahnya, Emmanuel II terjun dalam beberapa medan pertempuran. Di antaranya Front Pastrengo, Santa Lucia, Golto, dan Custoza.

Baca juga: Beredar Rumor Raja Salman Bersitegang dengan Putra Mahkota MBS

2. Jadi Raja Piedmont-Sardinia
Emmanuel menjadi Raja Piedmont-Sardinia pada 1849 menyusul keputusan ayahnya yang turun takhta karena malu pasca-kekalahan di Novara.

Setelah dinobatkan, Emmanuel melakukan gencatan senjata yang berbuah pabrikan mobil Vignale oleh Jenderal Kekaisaran Austria, Radetzky.

Namun, perjanjian yang sebenarnya menguntungkan tersebut nyatanya tidak diratifikasi oleh Majelis Wakil yang menempati level rendah di Parlemen Piedmont.

Victor Emmanuel membalas dendam dengan memecat Perdana Menteri Claudio Gabriele de Launay, dan menggantinya dengan Massimo D'Azeglio.

Baca juga: Berfoto dengan Raja Yordania, Tangan Ungu Ratu Elizabeth Jadi Sorotan

Setelah pemilu, majelis rendah yang baru menerima perdamaian dengan. Di tahun yang sama, dia memulai tekanan terhadap pemberontakan di Genoa.

Dia menyebut para pemberontak sebagai "sampah masyarakat yang sudah terinfeksi" dan mulai membayar ganti rugi kepada Austria.

Tiga tahun berselang, dia membuat keputusan yang bersejarah dengan mengangkat Count Camillo Benso dari Cavour sebagai perdana menteri.

Pilihan Victor Emmanuel kepada Count Cavour sangatlah bijaksana karena dia menjadi otak dan pelaku utama penyatuan Italia.

Sang raja segera menjadi simbol pergerakan Risorgimento (Italia Bersatu) pada 1950 hingga awal 1860-an, dan termasuk figur populer di Piedmont-Sardinia.

Baca juga: Di Maroko, Pangeran Harry dan Meghan Minum Teh Bersama Raja Mohammed VI

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com