BAGI Shrikanth Porwal, “Bekerja adalah Ibadah”. Penjual camilan manis berumur 58 tahun dari kota bersejarah Allahabad, Uttar Pradesh (UP) ini pun mengabaikan pertanyaan saya mengenai ibadah ke kuil. Dia justru menjawabnya dengan menunjukkan buku catatannya yang berisikan sajak.
“Tuhan hidup dalam karakter,
Bukan dalam gambaran
Dirikanlah kuil persembahan di dalam batinmu”
Shrikanth adalah seorang penganut Hindu dari kasta Baniya--kasta kelas atas yang terdiri dari pedagang kaya, dan berpengaruh meski relatif kecil jumlahnya, hanya sekitar 28 juta orang. Mereka juga adalah pendukung utama Partai Bharatiya Janata (BJP) yang sedang berkuasa.
Baca juga: India Sepakat Sewa Kapal Selam Nuklir Rusia Senilai Rp 42 Triliun
Shrikanth adalah pria yang cukup menyenangkan. Tidak terlalu tinggi, namun perawakan kokoh dengan dada bidang. Senyumnya merekah saat dia menjual camilan manis, seperti koya, peda, dan barfi kepada para pembeli di warungnya.
Warungnya, yang tidak lebih dari sekadar kedai kecil, terletak di kawasan pasar tradisional Chowk. Pasar tradisional ini semakin ramai dikunjungi pada sore menjelang malam atau sesudah matahari terbenam.
Motor, gerobak, truk, becak, mobil, bus, dan puluhan ribu pengunjung serta sapi-sapi liar memenuhi jalanan pasar.
Kegaduhannya hampir tidak tertahankan. Klakson kendaraan terus-menerus berbunyi sepanjang jalan. “Saya mengemudi, jadi saya membunyikan klakson”.
Setiap inci tempat ini, antara telah ditempati orang atau diperebutkan. Ini adalah situasi pusat Dataran Gangga yang luas, subur, dan padat penduduk.
Allahabad berada di wilayah tenggara UP yang kurang lebih merupakan pusat pendidikan di wilayah tersebut. Di Allahabad terdapat perguruan tinggi bergengsi yakni Universitas Allahabad yang telah berdiri selama 132 tahun, serta kompleks pengadilan tinggi terbesar di Asia.
Hal ini menjadi alasan utama mengapa keluarga Nehru-Gandhi ingin menjadikan kota tersebut sebagai rumah mereka.
Namun letak geografis Allahabad yang diapit oleh Yamuna dan dataran Gangga-lah yang membuat kota ini memiliki pengaruh spiritual yang luar biasa.
Setiap 12 tahun sekali, saat panen pertanian mencapai titik rendah, sekitar 120 juta umat berkumpul untuk melakukan mandi massal guna menghapus dosa-dosa mereka (Kumbh Mela) di “Triveni Sangam”, sebuah titik pertemuan dari kedua sungai dengan sang Dewi Saraswati.
Shrikanth merupakan pengunjung tetap di acara keagamaan tersebut. Walau, sejujurnya acara ritual enam tahunan yang disebut sebagai Ardha Kumbh (setengah Kumbh) jauh lebih sederhana.
Baca juga: Pemerkosa di India Tewas Dibakar Korbannya
Namun menjelang Pemilihan Umum, perayaan Ardha Kumbh tahun ini telah ditingkatkan. Dengan didanai pemerintah sebesar 589 juta dollar AS, perayaan Ardha Kumbh tahun ini mengalami peningkatan jumlah pengunjung serta terlihat lebih mewah dan lebih terorganisasi.