Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baghouz, Desa Terakhir ISIS yang Kini Dihujani Proyektil dari Udara

Kompas.com - 03/03/2019, 20:59 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Pasukan pimpinan Kurdi yang didukung Amerika Serikat tinggal selangkah lagi untuk merebut wilayah kantong terakhir yang dikuasai ISIS di sebuah desa terpencil di Suriah.

Laporan AFP menyebutkan, pesawat-pesawat tempur menghujani tembakan artileri dan serangan udara pada Minggu (3/3/2019) di desa Baghouz, lokasi terkepungnya ISIS.

Baghouz merupakan sebuah desa yang terletak di tikungan Sungai Eufrat yang dikelilingi oleh pohon palem di provinsi Deir Ezzor.

Pantauan wartawan AFP yang berada di garis depan memperlihatkan, tembakan memenuhi udara, begitu pula dengan asap hitam tebal yang mengepul di atas desa.

Baca juga: Pertempuran Terakhir Lumatkan ISIS yang Tersudut di Tikungan Sungai Eufrat

Berada di atas atap agak jauh, seorang komandan SDF bernama Rustam Hasakeh mendengarkan secara rinci posisi ISIS dengan walki-talkie miliknya.

Dia memasukkan koordinat GPS pada tabletnya dan memerintahkan serangan. Beberapa saat kemudian, jet tempur pasukan koalisi muncul di langit dan ledakan terdengar dari kejauhan.

"Sejak awal pertempuran, kami telah mengambil 13 atau 14 posisi dari mereka," ucapnya.

"Kita dapat mendengar percakapan mereka di radio. Beberapa dari mereka berkomunikasi dalam bahasa Rusia," imbuhnya.

Benteng kelompok ekstremis yang tersisa itu diperkirakan seluas setengah kilometer persegi pada pekan lalu.

Namun, wilayah itu semakin menyusut dalam beberapa jam terakhir pertempuran.

Sebagai informasi, ISIS pernah menguasai area seluas Inggris dan mengendalikan jutaan orang, termasuk dua juta penduduk di kota Mosul, Irak.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) kini telah mempertahankan daerah penyangga sekitar 1 km yang memisahkan pasukan mereka dengan para anggota ISIS.

ISIS kalah jumlah dan diyakini tidak mungkin bertahan lama melawan SDF yang terus menyerang sisa benteng ISIS di Lembah Eufrat sejak enam bulan lalu.

Baca juga: Kuburan Massal Berisi Jenazah Tanpa Kepala Korban ISIS Ditemukan di Timur Suriah

Pengepungan Baghouz akan menandai berakhirnya kendali wilayah ISIS, yang diprediksi terjadi beberapa hari lagi.

"Ada terowongan. Kami tidak yakin berapa banyak anggota ISIS yang masih di dalam," kata Hasakeh.

"Mereka benar-benar terkepung. Mereka telah menanam banyak alat peledak di rumah-rumah dan jalan," imbuhnya.

Seorang tentara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS berdiri mengawasi orang-orang yang mengantre di area pemeriksaan setelah dievakuasi dari desa Baghouz,  provinsi Deir Ezzor di Suriah, yang dikuasai ISIS, Selasa (26/2/2019). (AFP/DELIL SOULEIMAN) Seorang tentara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS berdiri mengawasi orang-orang yang mengantre di area pemeriksaan setelah dievakuasi dari desa Baghouz, provinsi Deir Ezzor di Suriah, yang dikuasai ISIS, Selasa (26/2/2019). (AFP/DELIL SOULEIMAN)
Darurat kemanusiaan

Meski ISIS terpojok, tapi operasi militer juga memicu keadaan darurat kemanusiaan terbesar.

Hasakeh mengatakan, anggota ISIS melancarkan serangan bunuh diri memakai kendaraan seperti mobil, sepeda motor, dan sepeda. Sementara, di Baghouz, kelompok itu memakai warga sipil sebagai perisai manusia.

Baca juga: ISIS Terkepung, Anak-anak Etnis Yazidi Kini Pulang ke Kampung Halaman

Menurut organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah, sekitar 10 persen dari mereka telah meninggalkan benteng ISIS pada tahun ini.

Namun, mereka diduga merupakan anggota ISIS yang mencoba masuk kembali ke kehidupan masyarakat biasa.

Pemerintahan Kurdi di wilayah itu kewalahan dengan menangani pengungsi ISIS sehingga terpaksa harus menyaring jumlah populasi yang besar dalam waktu singkat.

Pada Sabtu lalu, Kurdi mengumumkan pembebasan 283 warga Suriah yang sebelumnya diduga ISIS. Setelah diselidiki, mereka tidak terbukti tergabung dalam kelompok ekstremis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com