WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pasukan yang dipimpin negaranya telah mengambil alih 100 persen wilayah kekuasaan ISIS di Suriah.
CNN melaporkan, pernyataan Trump itu mengejutkan pejabat AS dan sekutu regional yang menyebut perang belum berakhir.
"Kami baru saja mendaulat, yang selama ini kalian dengan 90 persen, 92 persen, wilayah khalifah di Suriah, tapi sekarang 100 persen," katanya, Kamis (28/2/2019).
Baca juga: Komandan ISIS Berjuluk Pangeran Medan Perang Dilaporkan Tertangkap di Irak
"Kami merebut 100 persen wilayah khalifah, yang berarti area dari kawasan itu sekarang kita kuasai 100 persen. Itu bagus," lanjutnya.
Pengumuman itu dia sampaikan ketika pidato di Pangkalan Milter Gabungan Elmendorf-Richardson di Alaska, setelah pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam.
New York Times mewartakan, selama bulan lalu, pasukan AS dan Suriah berupaya untuk merebut wilayah kekuasaan ISIS yang hanya tinggal beberapa ratus meter persegi di desa Baghuz, dekat perbatasan Irak.
Today in Alaska, it was my great honor to visit with our brave men and women of the United States Military at Joint Base Elmendorf-Richardson. We are forever grateful for their service and sacrifice. THANK YOU! pic.twitter.com/4REVxKUsHT
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 1 Maret 2019
Perang terhadap ISIS oleh Pasukan Demokratis Suriah (SDF), tentara Kurdi, dan militer Arab Saudi masih berlanjut pada Kamis.
Namun, pernyataan Trump dibantah sepenuhnya oleh pejabat senior yang dekat dengan persoalan tersebut.
"Angka 100 persen itu tidak benar. Pertempuran masih berlanjut," kata seorang pejabat senior pada Kamis sore.
"Pertempuran masih berlangsung dan pernyataan itu tidak benar," kata pejabat lainnya secara terpisah.
Keduanya berbicara dalam kondisi anonim karena tidak diizinkan komandan untuk berbicara kepada pers.
I’ve been in #Syria for the last 28 days covering the offensive and I can assure @realdonaldtrump that is NOT the case. https://t.co/KJu9lNmQAd
— benwedeman (@bencnn) 28 Februari 2019
Jurnalis di wilayah tersebut juga melaporkan ISIS belum menyerahkan semua wilayahnya.
Baca juga: Ikut Memerangi ISIS di Suriah, Mantan Tentara Swiss Dihukum
"Saya telah berada di Suriah selama 28 hari meliput serangan dan saya bisa yakinkan Donald Trump itu bukan yang terjadi," kicau koresponden CNN, Ben Wedeman.
Sebelumnya, Trump mengumumkan pada Desember lalu AS akan menarik pasukannya dari Suriah, sebuah keputusan dikritik oposisi dan intelijen.
Pada pekan lalu, Trump sepakat untuk menarik sekitar 400 tentara AS dari Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.