WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali gembar-gembor soal potensi Korea Utara untuk menjadi kekuatan ekonomi.
Dengan menyebutkan pantai-pantainya yang luas, Trump meyakini negara itu akan dibangun berbagai real estate untuk kondominum dan hotel mewah.
Tapi, apakah benar peluang ekonomi di Korea Utara mampu menarik perhatian investor asing?
Dikutip dari USA Today, Selasa (26/2/2019), beberapa pakar justru skeptis dengan slogan Trump soal masa depan ekonomi Korea Utara yang lebih cerah.
Pakar menyebut, pemimpin Korut Kim Jong Un tidak tertarik dengan liberalisasi ekonomi luas yang akan mengangkat kehidupan rakyatnya.
Baca juga: Citra Satelit Ungkap Proyek Resor di Pantai Korea Utara Hampir Rampung
Kim diyakini tidak akan membiarkan paparan pengaruh luar terhadap rakyat karena adanya potensi ancaman terhadap kekuasaannya.
Bahkan apabila Kim ingin membuka ekonomi negaranya dengan gaya Barat, analisis terbaru menyimpulkan jika Korut bakal menjadi tempat yang mengerikan untuk melakukan bisnis.
"Mimpi buruk bagi investor," demikian laporan perusahaan analisis risiko global yang berbasis di London, Verisk Maplecroft, pada Senin lalu.
"Negara ini kurang diinginkan secara ekonomi ketimbang negara-negara yang dilanda perang, kelaparan dan pemerintahan yang gagal, termasuk Suriah, Yaman atau Venezuela," demikian tulis laporan itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.