HONG KONG, KOMPAS.com - Seorang doktor secara tak sengaja mengisi sebuah balon dengan gas sebelum memasukkan balon itu ke anus seorang pasien berusia tua.
Akibatnya, balon itu menyemburkan gasnya dan melukai dubur pasien tersebut. Dari hasil penyelidikan terungkap insiden itu terjadi karena konsentrasi sang dokter terganggu karena situasi yang amat sibuk.
Manajemen RS Pamela Youde Nethersole Eastern, Hong Kong, tempat peristiwa itu terjadi, kembali meminta maaf atas insiden dua bulan lalu itu.
Baca juga: Dokter Arthur Bing, Miliarder dan Ahli Bedah Plastik Top Amerika Asal Indonesia
Pasien berusia 86 tahun itu sebelumnya telah menjalani prosedur kolonoskopi virtual di rumah sakit itu pada 7 Desember 2018.
Prosedur selanjutnya memerlukan pemindai eksternal dan gas yang dipompakan ke dalam usus untuk mengembangkannya demi mendapatkan foto yang lebih baik.
Berdasarkan hasil investigasi mengungkap, balon kecil itu sebenarnya ditempatkan di anus pasien untuk mencegah gas keluar sebelum waktunya.
Celakanya, balon itu justru tanpa sengaja diisi gas dan kemudian meledak yang mengakibatkan luka. Seharusnya balon itu tidak diisi gas melainkan diisi air.
Investigasi menemukan bahwa tempat untuk mengisi gas dan air sama-sama berwarna biru. Sehingga dokter kemungkinan mengisi balon itu di tempat yang salah.
Para penyidik juga menyimpulkan, dokter saat itu kemungkinan teralihkan perhatiannya.
"Dokter kemungkinan teralihkan perhatiannya akibat lingkungan yang sibuk karena permintaan pemeriksaan dari berbagai bangsal, sehingga dia salah mengisi balon," demikian kesimpulan panel penyidik.
Tim penyidik kemudian merekomendasikan para staf rumah sakit mengikuti instruksi pemasok atau menggunakan buku petunjuk sebisa mungkin.
Baca juga: Dokter Mabuk Saat Operasi Caesar, Pasien dan Bayinya Meninggal Dunia
Selain itu, mereka juga harus mewaspadai, berbagai katup yang memiliki warna sama meski berbeda fungsi.
Setelah insiden itu, pembedahan darurat harus dilakukan terhadap pasien yang luka itu. Sang pasien sendiri dalam kondisi stabil dan sudah diizinkan pulang pada 22 Desember lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.