BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel, Sabtu (16/2/2019), memperingatkan rencana Amerika Serikat menarik pasukannya dari Suriah meninggalkan risiko.
Risiko yang dimaksud Merkel adalah menguatnya pengaruh Iran dan Rusia di Suriah dan kawasan sekitarnya.
"Apakah penarikan mundur pasukan AS dari Suriah adalah ide yang bagus? Atau itu akan memperkuat pengaruh Iran dan Rusia?" kata Merkel di Konferensi Keamanan Munich.
Baca juga: Putin: Pemerintah Suriah Harus Kuasai Wilayah yang Ditinggalkan Pasukan AS
Sementara itu, Menhan AS Patrick Shanahan pada Jumat berjanji tetap akan mendukung perang melawan ISIS.
Namun, para sekutu AS kebingungan terkait cara mencapai tujuan itu jika seluruh pasukan AS ditarik mundur dari Suriah.
Menlu Belgia Didier Reynders mengatakan, pemerintah AS sudah mengatakan kepada para sekutunya bahwa pasukan akan ditarik dari Suriah dalam hitungan pekan bukan bulan.
Keputusan ini mengejuutkan negara-negara Sekutu termasuk Perancis, yang memberi kontribusi berupa persenjataan artileri dan 1.200 personel militer di kawasan itu termasuk para pelatih pasukan Irak.
Menlu Peranci Jean-Yves Le Drian mempertanyakan mengapa AS justru menciptakan kekosongan di Iran yang bisa menguntungkan Iran.
Alhasil, pemerintah Perancis juga tak ingin berada sendirian di Suriah.
Seorang sumber pemerintah Perancis mengatakan, tidak mungkin tetap mempertahankan pasukan di Suriah tanpa kehadiran AS.
Baca juga: Keputusan Trump di Suriah Berpotensi Ancam Keselamatan Pasukan AS
Pasukan ISIS kini sudah terpojok di areal sempit di wilayah timur laut Suriah dan kekalahan total tinggal menunggu waktu.
Namun, Washington kesulitan meyakinkan sekutunya untuk tetap tinggal di Suriah setelah pasukannya ditarik mundur dari negeri itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.