CUCUTA, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menolak mentah-mentah upaya negara lain untuk memberikan bantuan kemanusiaan di tengah krisis negara itu.
Kebijakan Maduro disambut protes oleh kalangan dokter yang menggelar unjuk rasa pada Minggu (10/2/2019) di pintu masuk jembatan yang berbatasan dengan Kolombia.
Diwartakan Time, lebih dari 50 dokter melintasi perbatasan untuk mendesak pemerintah mengizinkan bantuan kemanusiaan agar masuk.ke Venezuela.
Baca juga: Lengsernya Maduro adalah Momen Tak Terhindarkan
Sambil membawa bendera Venezuela raksasa, puluhan dokter mengenakan jubah putih meminta militer menyingkirkan sebuah tanker dan dua peti kemas yang dipakai untuk menghalangi Jembatan Internasional Tienditas.
Seorang psikiater yang ikut unjuk rasa, Katia Diaz, mengatakan setiap harinya bantuan menunggu untuk dibawa ke Venezuela.
"Peti kemas itu wujud arogansi seorang diktator," katanya.
"Itu menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan, belas kasih atas penderitaan rakyat kita," ucapnya.
Melansir dari kantor berita AFP, pemimpin oposisi Venezeula Juan Guaido memperingatkan militer bahwa memblokir bantuan kemanusiaan merupakan pelanggaran terhadap kemanusiaan.
Seperti diketahui, bantuan obat-obatan dan makanan yang dikirim oleh Amerika Serikat telah menunggu selama tiga hari di perbatasan di Cucuta, Kolombia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.