Pihak berwenang meningkatan tekanan untuk menangkap buronan paling dicari tersebut.
Setelah kematian gangster terkenal lainnya, John Dilinger, Floyd memegang gelar sebagai "Musuh Publik No.1" dan 23.000 dollar AS ditawarkan bagi siapa pun yang menangkapnya, baik hidup maupun mati.
Dengan menggunakan nama alias Tuan George Sanders, Floyd dapat mengelabui petugas selama setahun usai pembantaian di Kota Kansas. Dia bersembunyi bersama Richette dan dua perempuan, Rose dan Beulah Baird.
Aksi tipu dayanya berhasil diungkap setelah polisi mendapat laporan tentang individu mencurigakan. Richette ditangkap, sementara Floyd melarikan diri.
Dia kemudian ditemukan di ladang jagung Liverpool Timur dan baku tembak pun terjadi. Dia tertembak dua kali.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Jeff Bezos, Bos Amazon dan Orang Terkaya Dunia
"Saya sudah selesai dengan kalian, kalian menembak saya dua kali," begitulah kata-kata terakhir yang terucap dari mulutnya.
@iamcolinquinn on this day in 1934 Charles “Pretty Boy” Floyd Public enemy #1 is shot by FBI agents in a cornfield in East Liverpool, Ohio. pic.twitter.com/E75MEa3rbN
— Jeremiah Metzcar (@jemetzca) 22 Oktober 2016
Dua agen FBI memanggil ambulans, namun Floyd tewas 15 menit usia ditembak. Kematiannya tercatat pada 22 Oktober 1934.
Ribuan orang berkumpul untuk menghadiri pemakamannya di Akins Cemetery.
Setelah tiada, spekulasi seputar kematiannya terus menjadi misteri, seperti dia sebenarnya hanya menderita luka tembak.
Namun seorang agen FBI memutuskan untuk menembaknya hingga tewas setelah dia menolak untuk menjawab sejumlah pertanyaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.